Jadi ini bukan karena ayah saya, ini permintaan Pak Try."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono mengaku bahwa dirinya menduduki jabatan ketua umum PKPI atas permintaan mantan Panglima ABRI dan juga mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

"Tiga kali Pak Try Sutrisno meminta saya untuk menjadi ketua umum," katanya di Antara, Jakarta, Rabu, menampik tudingan dirinya menjabat karena ayahnya, AM Hendropriyono, yang sebelumnya menjabat Ketua Umum PKPI.

Ia mengatakan, Try Sutrisno meminta dirinya menahkodai partai yang memilki konstituen terbanyak dari para veteran dan keluarga TNI/Polri tersebut sejak 2015.

Pada 2015, Diaz mengatakan menolak permintaan tersebut. Kemudian 2016, dirinya juga masih menolak, hingga kemudian Ayahnya, AM Hendropriyono memimpin PKPI, menyelamatkan partai tersebut agar dapat ikut berkompetisi dalam pemilu 2019.

Setelah perjuangan meloloskan PKPI menjadi salah satu partai peserta pemilu, kemudian AM Hendropriyono mundur. Pada 2018, menurut dia, Try Sutrisno kembali meminta dirinya. Kali ini dirinya tidak dapat menghindar dan memenuhi permintaan tersebut.

"Jadi ini bukan karena ayah saya, ini permintaan Pak Try," katanya.

Ia mengatakan, dirinya baru menduduki jabatan sebagai Ketua Umum PKPI sekitar lima bulan, sejak Mei 2018, setelah Kongres Luar Biasa memilih dirinya.

Diaz mengatakan, dalam kepengurusan, dirinya tetap menjaga perolehan dari dukungan tradisional PKPI yaitu para veteran dan keluarga TNI Polri. Dukungan massa tradisional tersebut sekitar 1,1-1,4 juta suara. Untuk itu, dalam kepengurusannya juga terdapat bidang kesejahteraan veteran dan prajurit TNI/Polri.

Selain itu, pihaknya juga menggaet kalangan milenial. Diantaranya dengan membentuk Departemen e-Sport, untuk mengakomodir para gamer.

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018