Jakarta (ANTARA News) - Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono menegaskan nilai-nilai kebangsaan harus ditanamkan pada generasi milenial sebagai bekal untuk menghadapi perubahan zaman.

"Apa pun perubahan zaman tidak boleh membuat kita keluar dari jati diri bangsa," kata Sesjen MPR  Ma'ruf Cahyono dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Selasa (04/12).

Pesan tersebut disampaikan di acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kompleks Parlemen di Senayan yang dihadiri 800 orang dari Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD), Keluarga Besar Putra-Putri Polri (KBPPP) dan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Dalam kesempatan itu, dia mengatakan jati diri bangsa harus mampu diadaptasikan dalam segala rupa kehidupan agar masyarakat bisa menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

Ma'ruf Cahyono juga mengharapkan di tengah pesatnya tantangan global dan perkembangan teknologi informasi generasi milenial tidak hanya mempunyai kualitas dan kapasitas untuk bersaing dengan bangsa lain, tapi juga harus memiliki ketahanan ideologi sebagai  jati diri bangsa.

"Kita ingin menjadi bangsa yang besar dan maju tanpa kehilangan jati diri bangsanya," ungkapnya.

Menurutnya mewujudkan bangsa yang besar dan maju tentu tidak mudah, apa lagi mengingat adanya pengaruh dan persaingan ketat dengan bangsa-bangsa lain.

Untuk itu, Ma'ruf Cahyono mengimbau agar nilai-nilai kebangsaan terus dikuatkan agar jati diri bangsa tidak hilang.

Dia berharap sosialisasi Empat Pilar MPR yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika tidak hanya membuat mereka paham, tapi memungkinkan mereka menerjemahkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan.

"Nilai-nilai kebangsaan harus dapat diaktualisasikan dalam keseharian," ujarnya.

Ma'ruf Cahyono mengatakan aktualisasi nilai-nilai kebangsaan penting untuk beradaptasi dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.(KR-MRA)

Pewarta: Maria Lisbet Hestica Pardosi
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018