Jakarta (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan laporan analisis lengkap investigasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP akan rampung sekitar Agustus mendatang.

"Kita akan berusaha mempercepat. Kita usahakan secepatnya. Mudah-mudahan medio ketiga atau sekitar Agustus kita harapkan sudah bisa (selesai)," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Senin.

Pihaknya sudah mulai mentranskip percakapan di dalam kokpit pesawat setelah ditemukannya Cockpit Voice Recorder (CVR) pada 14 Januari lalu.

Meski diyakini kondisi CVR masih bagus, dia menjelaskan ada sejumlah tahapan untuk dapat menganalisis isi percakapan di dalam kokpit termasuk menganalisis melalui catatan dalam Flight Data Recorder (FDR).

Tahapan itu meliputi pengambilan memori, pembersihan, pengeringan, pengunduhan hingga bisa mendengarkan isi percakapan.

Transkrip percakapan juga harus dilakukan dengan menyaring hal-hal yang hanya terkait kecelakaan. Adapun analisis data FDR dan CVR juga membutuhkan waktu yang lebih lama lagi karena harus melakukan konfirmasi dan rangkaian tes.

"Kita analisis FDR, CVR itu kenapa begini, bagaimana trainingnya, human factornya, kita konfirmasi juga ke Boeing ke bagian trainingnya. Kita juga ada beberapa tes yang harus dilaksanakan dengan NTSB yang KNKT-nya AS. Ada beberapa data dan pendalaman setelah tes yang kita laksanakan," katanya.

Soerjanto menambahkan rekaman di kokpit berdurasi dua jam itu diharapkan dapat memberikan gambaran lengkap mengenai peristiwa nahas tersebut. 

National Transportation Safety Board (NTSB) AS dan Boeing juga ikut terlibat dalam investigasi sebagai pihak yang membantu KNKT menyelidiki kecelakaan itu.  
Baca juga: KNKT: pengunduhan CVR maksimal lima hari
Baca juga: Minimal tiga pekan untuk identifikasi korban Lion Air JT 610
Baca juga: KRI Spica antarkan CVR Lion Air JT610 menuju Tanjung Priok

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019