Gresik, Jawa Timur (ANTARA) - PT Petrokimia Gresik melibatkan generasi milenial dalam mendorong potensi daerah melalui sejumlah kegiatan, salah satunya dengan program BUMN Goes to Campus (BGTC).

Manager Humas PG Muhammad Ihwan dalam keterangan persnya yang diterima di Gresik, Senin mengatakan BGTC merupakan bentuk BUMN Hadir Untuk Negeri, sekaligus memperingati HUT ke-21 Kementerian BUMN.

"Kementerian BUMN melihat besarnya potensi generasi milenial dalam bidang industri kreatif. Melalui perusahaan BUMN, Kementerian BUMN menggelar program Kelas Kreatif yang dikemas secara ringan dan berbobot sebagai bentuk kontribusi perusahaan BUMN dalam mengembangkan potensi anak muda di berbagai daerah," katanya.

Sementara untuk Petrokimia, kata Ihwan, sebelumnya telah menggelar Kelas Kreatif di kampus Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang.

"Dalam pelaksanaannya, kami menggandeng mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip dan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus dengan melibatkan total lebih dari 350 anak muda," katanya.

Di kampus itu, kata Ihwan, dibuat satu kelas dengan tema kegiatan “Kopi Gak Pakai Tapi” dengan narasumber Adik Yusub, roaster dari Robbery Coffee serta Barista dari Jendela Coffee Brewers.

Sedangkan di Udinus, Kelas Kreatif mengambil tema “Creative Day : Millenial Start Your Creative Moment” dan membuka lima kelas, yaitu Kelas Kopi, Kelas Cokelat, Kelas Florist, Kelas Enceng Gondok, dan Kelas Mangrove. Adapun narasumbernya adalah Faried Sudrajat Headbar Semasa Kopi, Fenya Manager Gallerys Chocolate, Tenty Setyowati pemilik COFRE (Coup De Foundre), Team Bengok Craft, dan Cahyadi Adi pemilik Batik Mangrove.

"Kami ingin memberi motivasi, serta tips dan trik dalam menjalankan usaha kreatif kepada milenial melalui narasumber yang juga pelaku usaha industri kreatif berpengalaman dan sangat berkompeten di bidangnya," katanya.

Ia berharap, dengan kegiatan seperti itu para milenial di daerah bisa mengembangkan industri kreatif berbasis potensi daerah, melalui kreatifitas yang diasah sedini mungkin.

"Karena ekonomi kreatif merupakan salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional, terlebih dengan dukungan e-commerce yang sudah sangat digemari oleh generasi milenial," katanya.

Ia mengatakan, apabila ini bisa dijalankan akan ada sebuah potensi besar dan perekonomian daerah berjalan, dan membuka lapangan kerja, serta mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.

Baca juga: Petrokimia Gresik sosialisasikan teknologi pemupukan kepada Babinsa
Baca juga: Petrokimia Gresik libatkan warga peringati bulan K3 nasional

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019