Sigi (ANTARA) - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Palu, Sulawesi Tengah menyalurkan bantuan sembako untuk korban gempa, tsunami dan likuifaksi Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala sebagai daerah terdampak parah.

"Bantuan ini merupakan hasil donasi yang dikumpulkan Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) bersama PFI melalui pameran dan peluncuran buku foto bencana berjudul REVIVAL di Jakarta, 2018 lalu," kata Ketua PFI Palu," kata Rony Sandhi, di Sigi, Sabtu.

Dia menjelaskan, bantuan untuk korban bencana baru bisa tersalurkan karena menunggu semua donasi terkumpul dari pameran dan peluncuran buku REVIVAL oleh pengurus PFI pusat di Jakarta.

Setelah donasi terkumpul, selanjutnya dipercayakan kepada PFI Palu untuk menyalurkan kepada korban bencana di tiga daerah terparah. Di Kabupaten Sigi, bantuan di salurkan untuk korban gemba yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian Desa Sidera, Kecamatan Biromaru, begitu pula Palu dan Donggala.

"Bantuan kami salurkan berupa beras, mie instan, ikan kaleng, minyak goreng, gula pasir, kopi, dan kebutuhan lainnya," katanya.

Wara Sigi, Asniar mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan GFJA dan PFI sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan.

Menurut dia, bantuan ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh 21 kepala keluarga yang masih memilih bertahan di posko pengungsian Dusun I, Desa Sidera, Kecamatan Biromaru.

“Alhamdulillah kami merasa bersyukur. Kami senang bisa dapat bantuan,” kata Asniar.

Warga lain di posko pengungsian GOR Madani Palu, Muahammad Gusti mengatakan, sebagai korban bencana mereka sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan meski saat ini status kebencanaan di Sulteng telah memasuki masa rekonstruksi.

“Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih banyak. Semoga amal semua pihak dibalas oleh Allah SWT,” ujar Gusti

Sekretaris PFI Palu M Taufan SP Bustan menambahkan, donasi hasil pameran dan peluncuran buku REVIVAL yang diterima PFI Palu sebesar Rp238 juta.

Dana itu selain untuk membantu korban bencana yang masih bertahan di posko-posko pengungsian Palu, Sigi, dan Donggala, juga diberikan untuk anggota PFI Palu yang juga sebagai korban bencana.

“Kenapa diberikan kepada anggota PFI Palu, karena seluruh anggota PFI Palu juga adalah korban,” katanya.

Dijelaskannya, bantuan yang diberikan kepada pengurus organisasi profesi itu hampir 80 persen digunakan untuk perbaikan rumah yang hancur pascadiguncang gempa, tsunami dan likuifaksi yang menelan ribuan korban jiwa pada 28 September 2018.

Sedangkan 20 persen sisanya diberikan kepada anggota PFI untuk membeli perlengkapan kerja seperti kamera, laptop, dan lensa.

“Banyak dari anggota PFI Palu rumahnya rusak saat bencana, termasuk beberapa dari mereka yang harus kehilangan alat kerjanya. Oleh karena itu, adanya donasi ini kami berikan juga untuk seluruh anggota,” tutur Taufan.

Atas bantuan ini, keluarga besar PFI Palu mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam pameran dan peluncuran buku REVIVAL.

Baca juga: Menanti kebijakan pemerintah pulihkan korban pascabencana Sulteng
Baca juga: Prancis bantu 1 juta euro untuk nelayan korban tsunami di Sulawesi
Baca juga: 1.500 unit hunian tetap untuk korban bencana Palu mulai dibangun

Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019