Jakarta (ANTARA) - Sebuah gol cepat dan koordinasi pertahanan nan rapat menjadi kendaraan efisien yang mengantarkan Atletico Madrid memenangi leg pertama babak 16 besar Liga Champions dengan skor 1-0 atas Liverpool di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Rabu waktu setempat (Kamis WIB).
Ketidaksiapan Liverpool mengantisipasi situasi sepak pojok saat laga belum genap berlangsung empat menit sukses dimanfaatkan oleh tuan rumah untuk mencuri keunggulan lewat sontekan dingin Saul Niguez di hadapan muka kiper Alisson Becker, demikian catatan laman resmi UEFA.
Gol itu tak ubahnya jadi gong penanda dimulainya permainan rasional --jika tak mau disebut pragmatis-- khas Diego Simeone diperlihatkan dengan sempurna oleh pasukan Los Rojiblancos.
Pertahanan yang solid dan kecermatan menemukan lubang di area lawan hampir mempersembahkan gol kedua bagi Atletico pada menit ke-25 saat Virgil van Dijk gagal menyapu bola yang kemudian jatuh ke dalam penguasaan Alvaro Morata, tetapi penyelesaian eks penyerang Chelsea itu bisa dimentahkan Alisson.
Semenit kemudian, Liverpool bisa menyarangkan bola melalui Mohamed Salah, memanfaatkan blunder umpan kiper Jan Oblak, tetapi gol itu dianulir karena penguasaan keliru Salah membuat bola mengalir terlalu deras dan menjadi umpan bagi Roberto Firmino yang terjebak offside.
Selanjutnya, pertandingan di Wanda Metropolitano tak ubahnya menjadi lakon dominasi tanpa hasil bagi Liverpool.
Rapatnya pertahanan Atletico diperlihatkan dengan kegigihan Felipe mengorbankan badannya demi menghalau tembakan Salah, lantas sang raja Mesir itu juga memperoleh satu-satunya peluang terbaik lain kepunyaan Liverpool lewat tandukannya menyambut umpan lambung Joe Gomez tapi bola menyamping di sisi gawang.
Di sisi lain, Morata sempat memperoleh peluang bagus untuk menambah keunggulan Atletico pada menit ke-68 saat menerima umpan terobosan dari Stefan Savic, tapi bekas penyerang Real Madrid itu terpeleset dan gagal menendang bola dengan sempurna.
Pilihan Juergen Klopp untuk mengistirahatkan Sadio Mane dan Salah demi menjaga kondisi dalam upaya mereka di kompetisi domestik disusul cederanya sang kapten Jordan Henderson praktis membuat alur serangan Liverpool tak banyak membahayakan.
Liverpool menguasai 72 persen pengendalian bola sepanjang laga, tetapi harus rela menelan kekalahan 0-1 dari Atletico ketika peluit tanda laga usai berbunyi.
Sang juara bertahan tak serta merta bisa dianggap tersingkir dari babak 16 besar, sebab tiga pekan mendatang mereka akan berganti menjamu Atletico di Anfield, panggung yang punya daya magis membantu mereka menorehkan kisah remontada gemilang musim lalu atas kubu Spanyol lainnya, Barcelona.
Susunan pemain:
Atletico Madrid (4-4-2): Jan Oblak; Sime Vrsaljko, Felipe, Stefan Savic, Renan Lodi; Saul Niguez, Koke, Thomas Partey, Thomas Lemar (Marcos Llorente); Alvaro Morata (Vitolo), Angel Correa (Diego Costa)
Pelatih: Diego Simeone
Liverpool (4-3-3): Alisson; Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, Virgil van Dijk, Andrew Robertson; Fabinho, Jordan Henderson (James Milner), Georginio Wijnaldum; Mohamed Salah (Alex Oxlade-Chamberlain), Roberto Firmino, Sadio Mane (Divock Origi)
Pelatih: Juergen Klopp
Ketidaksiapan Liverpool mengantisipasi situasi sepak pojok saat laga belum genap berlangsung empat menit sukses dimanfaatkan oleh tuan rumah untuk mencuri keunggulan lewat sontekan dingin Saul Niguez di hadapan muka kiper Alisson Becker, demikian catatan laman resmi UEFA.
Gol itu tak ubahnya jadi gong penanda dimulainya permainan rasional --jika tak mau disebut pragmatis-- khas Diego Simeone diperlihatkan dengan sempurna oleh pasukan Los Rojiblancos.
Pertahanan yang solid dan kecermatan menemukan lubang di area lawan hampir mempersembahkan gol kedua bagi Atletico pada menit ke-25 saat Virgil van Dijk gagal menyapu bola yang kemudian jatuh ke dalam penguasaan Alvaro Morata, tetapi penyelesaian eks penyerang Chelsea itu bisa dimentahkan Alisson.
Semenit kemudian, Liverpool bisa menyarangkan bola melalui Mohamed Salah, memanfaatkan blunder umpan kiper Jan Oblak, tetapi gol itu dianulir karena penguasaan keliru Salah membuat bola mengalir terlalu deras dan menjadi umpan bagi Roberto Firmino yang terjebak offside.
Selanjutnya, pertandingan di Wanda Metropolitano tak ubahnya menjadi lakon dominasi tanpa hasil bagi Liverpool.
Rapatnya pertahanan Atletico diperlihatkan dengan kegigihan Felipe mengorbankan badannya demi menghalau tembakan Salah, lantas sang raja Mesir itu juga memperoleh satu-satunya peluang terbaik lain kepunyaan Liverpool lewat tandukannya menyambut umpan lambung Joe Gomez tapi bola menyamping di sisi gawang.
Di sisi lain, Morata sempat memperoleh peluang bagus untuk menambah keunggulan Atletico pada menit ke-68 saat menerima umpan terobosan dari Stefan Savic, tapi bekas penyerang Real Madrid itu terpeleset dan gagal menendang bola dengan sempurna.
Pilihan Juergen Klopp untuk mengistirahatkan Sadio Mane dan Salah demi menjaga kondisi dalam upaya mereka di kompetisi domestik disusul cederanya sang kapten Jordan Henderson praktis membuat alur serangan Liverpool tak banyak membahayakan.
Liverpool menguasai 72 persen pengendalian bola sepanjang laga, tetapi harus rela menelan kekalahan 0-1 dari Atletico ketika peluit tanda laga usai berbunyi.
Sang juara bertahan tak serta merta bisa dianggap tersingkir dari babak 16 besar, sebab tiga pekan mendatang mereka akan berganti menjamu Atletico di Anfield, panggung yang punya daya magis membantu mereka menorehkan kisah remontada gemilang musim lalu atas kubu Spanyol lainnya, Barcelona.
Susunan pemain:
Atletico Madrid (4-4-2): Jan Oblak; Sime Vrsaljko, Felipe, Stefan Savic, Renan Lodi; Saul Niguez, Koke, Thomas Partey, Thomas Lemar (Marcos Llorente); Alvaro Morata (Vitolo), Angel Correa (Diego Costa)
Pelatih: Diego Simeone
Liverpool (4-3-3): Alisson; Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, Virgil van Dijk, Andrew Robertson; Fabinho, Jordan Henderson (James Milner), Georginio Wijnaldum; Mohamed Salah (Alex Oxlade-Chamberlain), Roberto Firmino, Sadio Mane (Divock Origi)
Pelatih: Juergen Klopp