Mataram (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan fasilitas membaca yang nyaman untuk para penyandang disabilitas.
"Pojok disabilitas kami gabung dengan ruang baca anak yang sudah kami desain sedemikian rupa agar ruangan tersebut ramah anak dan ramah disabilitas," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram Hj Siti Miftahayatun di Mataram, Jumat.
Ia menjelaskan, pojok disabilitas menyediakan koleksi buku Braille yang mencakup 1.000 eksemplar buku yang terdiri atas 500 judul buku, mulai dari buku ilmu pengetahuan umum hingga novel.
Setiap tahun Perpustakaan Mataram mengadakan buku Braille sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas, biasanya dua atau tiga eksemplar buku Braille untuk setiap satu judul buku yang diterjemahkan ke dalam bentuk buku Braille.
"Karena harga satu judul Buku braille cukup mahal," katanya Miftahayatun.
Perpustakaan Mataram, menurut dia, sangat terbantu dengan adanya pengiriman bantuan buku Braille dari Pemerintah Kota Bandung setiap tahun.
"Dengan melihat fasilitas ruang baca dan pojok disabilitas yang kita miliki, Pemerintah Kota Bandung memberikan atensinya dengan membantu koleksi buku Braille," katanya.
Ia menambahkan, dalam melakukan pengadaan buku Braille Pemerintah Kota Mataram berkoordinasi dengan sejumlah sekolah luar biasa, yang lebih mengetahui jenis buku-buku yang dibutuhkan anak-anak penyandang disabilitas.
"Jadi kita tahu, untuk disabilitas terutama tunanetra buku apa yang dibutuhkan, dan penderita autis alat peraga apa yang harus kami siapkan," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa Perpustakaan Kota Mataram juga menyiapkan program antar jemput untuk melayani penyandang disabilitas.
"Kami bekerja sama dengan sejumlah SLB, untuk menjadwalkan kegiatan kunjungan penyandang disabilitas ke perpustakaan. Berbagai fasilitas pendukung antar jemput yang dibutuhkan kita siapkan, termasuk kursi roda," ujarnya.
"Pojok disabilitas kami gabung dengan ruang baca anak yang sudah kami desain sedemikian rupa agar ruangan tersebut ramah anak dan ramah disabilitas," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram Hj Siti Miftahayatun di Mataram, Jumat.
Ia menjelaskan, pojok disabilitas menyediakan koleksi buku Braille yang mencakup 1.000 eksemplar buku yang terdiri atas 500 judul buku, mulai dari buku ilmu pengetahuan umum hingga novel.
Setiap tahun Perpustakaan Mataram mengadakan buku Braille sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas, biasanya dua atau tiga eksemplar buku Braille untuk setiap satu judul buku yang diterjemahkan ke dalam bentuk buku Braille.
"Karena harga satu judul Buku braille cukup mahal," katanya Miftahayatun.
Perpustakaan Mataram, menurut dia, sangat terbantu dengan adanya pengiriman bantuan buku Braille dari Pemerintah Kota Bandung setiap tahun.
"Dengan melihat fasilitas ruang baca dan pojok disabilitas yang kita miliki, Pemerintah Kota Bandung memberikan atensinya dengan membantu koleksi buku Braille," katanya.
Ia menambahkan, dalam melakukan pengadaan buku Braille Pemerintah Kota Mataram berkoordinasi dengan sejumlah sekolah luar biasa, yang lebih mengetahui jenis buku-buku yang dibutuhkan anak-anak penyandang disabilitas.
"Jadi kita tahu, untuk disabilitas terutama tunanetra buku apa yang dibutuhkan, dan penderita autis alat peraga apa yang harus kami siapkan," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa Perpustakaan Kota Mataram juga menyiapkan program antar jemput untuk melayani penyandang disabilitas.
"Kami bekerja sama dengan sejumlah SLB, untuk menjadwalkan kegiatan kunjungan penyandang disabilitas ke perpustakaan. Berbagai fasilitas pendukung antar jemput yang dibutuhkan kita siapkan, termasuk kursi roda," ujarnya.