Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, mengungkap 307 kasus pencurian hasil penindakan jajaran selama pelaksanaan Operasi Jaran Gatarin 2020 yang berlangsung 12 hari terhitung sejak 10 Februari lalu.
Kapolda NTB Irjen Pol Tomsi Tohir dalam konferensi persnya di Mapolda NTB di Mataram, Rabu, mengatakan, dari 307 kasus pencurian telah terungkap peran tersangka yang jumlahnya sebanyak 398 orang.
"Dari 389 tersangka, 32 di antaranya TO (target operasi)," kata Irjen Pol Tomsi Tohir didampingi Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto dan Dirreskrimum Polda NTB AKBP Hari Brata beserta jajaran.
Pengungkapan kasus pencurian di awal tahun 2020 ini dikatakannya jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Namun demikian, bukan berarti meningkatnya pengungkapan kasus ini sebagai pertanda NTB darurat kasus pencurian.
"Dengan adanya pengungkapan kasus yang bisa dikatakan meningkat seratus persen lebih ini, bukan berarti darurat kasus pencurian, tidak. Tapi peran tersangka yang terungkap sekarang ini merupakan tersangka yang kita cari di tahun-tahun sebelumnya.
Dari beragam kasus pencurian yang terungkap dalam dua pekan terakhir ini, Jajaran Polda NTB lebih banyak menangkap tersangka yang telah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Jadi banyak yang masuk dalam DPO, kita berhasil tangkap di tahun ini," ujarnya.
Untuk barang bukti yang disita sepanjang kegiatan Operasi Jaran Gatarin 2020, terdapat tujuh mobil, 108 sepeda motor, 34 bilah senjata tajam, dua senjata api rakitan, 9 jenis perhiasan, 53 ekor hewan ternak, dan uang tunai Rp7,641 juta.
Jika dibandingkan dengan kegiatan di tahun sebelumnya, jajaran Polda NTB hanya mengungkap 254 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 167 orang. "Peningkatan cukup signifikan," ucap Tomsi.
Karenanya, Kapolda NTB berharap melalui kegiatan pengungkapan ini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) bisa jadi lebih aman dan terus kondusif.
"Kami berharap, kondisi yang semakin kondusif ini bisa terus terjaga dan tentunya besar harapan agar masyarakat ikut berperan menjaganya dengan menggiatkan siskamling dan juga pengamanan di areal pertokoan maupun perkantoran," ujarnya berharap.
Kapolda NTB Irjen Pol Tomsi Tohir dalam konferensi persnya di Mapolda NTB di Mataram, Rabu, mengatakan, dari 307 kasus pencurian telah terungkap peran tersangka yang jumlahnya sebanyak 398 orang.
"Dari 389 tersangka, 32 di antaranya TO (target operasi)," kata Irjen Pol Tomsi Tohir didampingi Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto dan Dirreskrimum Polda NTB AKBP Hari Brata beserta jajaran.
Pengungkapan kasus pencurian di awal tahun 2020 ini dikatakannya jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Namun demikian, bukan berarti meningkatnya pengungkapan kasus ini sebagai pertanda NTB darurat kasus pencurian.
"Dengan adanya pengungkapan kasus yang bisa dikatakan meningkat seratus persen lebih ini, bukan berarti darurat kasus pencurian, tidak. Tapi peran tersangka yang terungkap sekarang ini merupakan tersangka yang kita cari di tahun-tahun sebelumnya.
Dari beragam kasus pencurian yang terungkap dalam dua pekan terakhir ini, Jajaran Polda NTB lebih banyak menangkap tersangka yang telah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Jadi banyak yang masuk dalam DPO, kita berhasil tangkap di tahun ini," ujarnya.
Untuk barang bukti yang disita sepanjang kegiatan Operasi Jaran Gatarin 2020, terdapat tujuh mobil, 108 sepeda motor, 34 bilah senjata tajam, dua senjata api rakitan, 9 jenis perhiasan, 53 ekor hewan ternak, dan uang tunai Rp7,641 juta.
Jika dibandingkan dengan kegiatan di tahun sebelumnya, jajaran Polda NTB hanya mengungkap 254 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 167 orang. "Peningkatan cukup signifikan," ucap Tomsi.
Karenanya, Kapolda NTB berharap melalui kegiatan pengungkapan ini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) bisa jadi lebih aman dan terus kondusif.
"Kami berharap, kondisi yang semakin kondusif ini bisa terus terjaga dan tentunya besar harapan agar masyarakat ikut berperan menjaganya dengan menggiatkan siskamling dan juga pengamanan di areal pertokoan maupun perkantoran," ujarnya berharap.