Mataram (ANTARA) - Manajemen Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menjamin pasokan beras lokal di seluruh wilayah Indonesia dapat terpenuhi sesuai kebutuhan terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2020, sekaligus memastikan kualitasnya dalam kondisi yang terbaik.
"Bulog menjamin ketersediaan pasokan beras aman di seluruh Tanah Air selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Saya sendiri berkeliling ke tujuh provinsi yang menjadi lumbung beras nasional guna melihat langsung kesiapan jajaran Bulog dan kualitas beras yang akan didistribusikan," kata Direktur Utama, Perum Bulog, Budi Waseso, usai meninjau gudang beras Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Nusa Tenggara Barat, di Mataram, Jumat.
Sehari sebelumnya, Budi Waseso juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten di kawasan Kelapa Gading, Kamis (27/2).
Mantan Kabareskim dan mantan Kepala Badan Narkotika Nasional itu juga akan meninjau kesiapan gudang-gudang beras Bulog di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, serta Sulawesi Selatan.
Budi menyebutkan stok beras nasional yang ada di gudang Bulog di seluruh Indonesia saat ini mencapai 1,7 juta ton, sehingga masyarakat di seluruh Indonesia tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
Khusus untuk Bulog NTB, Budi mengatakan, bahwa posisi NTB menjadi strategis sebagai daerah yang menjadi penjamin pasokan beras Lebaran dengan stok beras yang dikuasai sebesar 48 ribu ton dan dengan kualitas beras lokal ke provinsi non produsen beras.
Beras NTB sudah lama dikenal sebagai propinsi yang mampu memproduksi beras lokal dengan kualitas terbaik.
Untuk menjaga stabilisasi harga beras medium Perum Bulog melalui Kantor Wilayah NTB terus aktif melaksanakan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium. Adapun realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari sampai dengan 27 Februari 2020 sebesar 14 ribu ton.
"Kegiatan KPSH kami laksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor sehingga mampu menahan laju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019," ucapnya pula.
Selain itu, Perum Bulog juga sudah turut serta dalam mensuplai beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Penyaluran beras BPNT dilakukan Bulog dengan mensuplai melalui e-warong dan agen Himbara (Agen Brilink dan Agen 46) serta melalui Rumah Pangan Kita.
"Sampai dengan 26 Februari 2020 Bulog secara keseluruhan telah menyalurkan beras BPNT sebanyak 43 ribu ton," kata Budi yang didampingi Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Supriyanto.
"Bulog menjamin ketersediaan pasokan beras aman di seluruh Tanah Air selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Saya sendiri berkeliling ke tujuh provinsi yang menjadi lumbung beras nasional guna melihat langsung kesiapan jajaran Bulog dan kualitas beras yang akan didistribusikan," kata Direktur Utama, Perum Bulog, Budi Waseso, usai meninjau gudang beras Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Nusa Tenggara Barat, di Mataram, Jumat.
Sehari sebelumnya, Budi Waseso juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten di kawasan Kelapa Gading, Kamis (27/2).
Mantan Kabareskim dan mantan Kepala Badan Narkotika Nasional itu juga akan meninjau kesiapan gudang-gudang beras Bulog di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, serta Sulawesi Selatan.
Budi menyebutkan stok beras nasional yang ada di gudang Bulog di seluruh Indonesia saat ini mencapai 1,7 juta ton, sehingga masyarakat di seluruh Indonesia tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
Khusus untuk Bulog NTB, Budi mengatakan, bahwa posisi NTB menjadi strategis sebagai daerah yang menjadi penjamin pasokan beras Lebaran dengan stok beras yang dikuasai sebesar 48 ribu ton dan dengan kualitas beras lokal ke provinsi non produsen beras.
Beras NTB sudah lama dikenal sebagai propinsi yang mampu memproduksi beras lokal dengan kualitas terbaik.
Untuk menjaga stabilisasi harga beras medium Perum Bulog melalui Kantor Wilayah NTB terus aktif melaksanakan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium. Adapun realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari sampai dengan 27 Februari 2020 sebesar 14 ribu ton.
"Kegiatan KPSH kami laksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor sehingga mampu menahan laju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019," ucapnya pula.
Selain itu, Perum Bulog juga sudah turut serta dalam mensuplai beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Penyaluran beras BPNT dilakukan Bulog dengan mensuplai melalui e-warong dan agen Himbara (Agen Brilink dan Agen 46) serta melalui Rumah Pangan Kita.
"Sampai dengan 26 Februari 2020 Bulog secara keseluruhan telah menyalurkan beras BPNT sebanyak 43 ribu ton," kata Budi yang didampingi Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Supriyanto.