Pekanbaru (ANTARA) - Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto mengaku prihatin mendengar kejadian persekusi yang dialami remaja berusia 15 tahun berinisial DM dengan cara dibakar hidup-hidup oleh warga akibat dituduh mencuri.
"Kak Seto sudah mengetahui kejadian ini dan beliau sangat menyayangkan ini terjadi. Apapun itu, main hakim sendiri dengan niat menghilangkan nyawa sangat tidak boleh. Apalagi menimpa anak di bawah umur," ujar anggota Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Riau Widiono kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Untuk itu, Widiono mengatakan Kak Seto dijadwalkan akan segera ke Riau untuk melihat langsung kondisi DM yang kini tengah dirawat di rumah sakit Selasih, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
"Kita belum tahu kapan Kak Seto ke sini, namun saat ini tengah diupayakan beliau," ujarnya.
Widi mengatakan kondisi DM saat ini semakin membaik setelah menjalani perawatan selama sepekan lamanya usai mengalami persekusi mengerikan pada Senin (9/3) lalu di Dusun Gunung Makmur, KM 74 Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau.
Namun, orang tua korban masih mempertanyakan sikap polisi yang tak kunjung menuntaskan dan menangkap para pelaku persekusi. Hingga kini, Widiono menuturkan baru satu tersangka yang berhasil dibekuk, dari 10 pelaku warga dewasa yang diduga terlibat persekusi itu.
"Orang tua mempertanyakan kenapa para pelaku masih berkeliaran. Untuk itu, dalam waktu dekat kami LPAI Riau akan segera ke Polsek dan Polres Kampar untuk menanyakan hal itu," ujarnya.
Lebih jauh, Widiono menceritakan jika persekusi itu terjadi pada Senin malam di kediaman orang tua korban, Dusun Gunung Makmur. Korban, sambungnya dituduh mencuri kompor hingga akhirnya warga memarahi DM serta berusaha menghabisi nyawa korban dengan membakarnya hidup-hidup.
Beruntung, orang tua korban yang saat kejadian tidak berada di rumah memergoki insiden itu sekembalinya dari kediaman kerabat. Dia langsung berusaha membantu anaknya tersebut dan melarikan ke rumah sakit.
Kepolisian Resor Kampar menyatakan baru menangkap seorang pelaku yang diduga kuat terlibat persekusi itu.
Paur Humas Polres Kampar Iptu Denny Yusra mengatakan seorang tersangka yang berhasil dibekuk berinisial IZ. Polisi menyebut bahwa IZ bukan pelaku tunggal. Masih ada beberapa pelaku lainnya yang kini tengah diburu petugas.
"Untuk tersangka sudah dapat satu, inisial IZ. Yang lain masih dalam pengejaran," katanya.
"Kak Seto sudah mengetahui kejadian ini dan beliau sangat menyayangkan ini terjadi. Apapun itu, main hakim sendiri dengan niat menghilangkan nyawa sangat tidak boleh. Apalagi menimpa anak di bawah umur," ujar anggota Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Riau Widiono kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Untuk itu, Widiono mengatakan Kak Seto dijadwalkan akan segera ke Riau untuk melihat langsung kondisi DM yang kini tengah dirawat di rumah sakit Selasih, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
"Kita belum tahu kapan Kak Seto ke sini, namun saat ini tengah diupayakan beliau," ujarnya.
Widi mengatakan kondisi DM saat ini semakin membaik setelah menjalani perawatan selama sepekan lamanya usai mengalami persekusi mengerikan pada Senin (9/3) lalu di Dusun Gunung Makmur, KM 74 Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau.
Namun, orang tua korban masih mempertanyakan sikap polisi yang tak kunjung menuntaskan dan menangkap para pelaku persekusi. Hingga kini, Widiono menuturkan baru satu tersangka yang berhasil dibekuk, dari 10 pelaku warga dewasa yang diduga terlibat persekusi itu.
"Orang tua mempertanyakan kenapa para pelaku masih berkeliaran. Untuk itu, dalam waktu dekat kami LPAI Riau akan segera ke Polsek dan Polres Kampar untuk menanyakan hal itu," ujarnya.
Lebih jauh, Widiono menceritakan jika persekusi itu terjadi pada Senin malam di kediaman orang tua korban, Dusun Gunung Makmur. Korban, sambungnya dituduh mencuri kompor hingga akhirnya warga memarahi DM serta berusaha menghabisi nyawa korban dengan membakarnya hidup-hidup.
Beruntung, orang tua korban yang saat kejadian tidak berada di rumah memergoki insiden itu sekembalinya dari kediaman kerabat. Dia langsung berusaha membantu anaknya tersebut dan melarikan ke rumah sakit.
Kepolisian Resor Kampar menyatakan baru menangkap seorang pelaku yang diduga kuat terlibat persekusi itu.
Paur Humas Polres Kampar Iptu Denny Yusra mengatakan seorang tersangka yang berhasil dibekuk berinisial IZ. Polisi menyebut bahwa IZ bukan pelaku tunggal. Masih ada beberapa pelaku lainnya yang kini tengah diburu petugas.
"Untuk tersangka sudah dapat satu, inisial IZ. Yang lain masih dalam pengejaran," katanya.