Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyebutkan peluncuran program Kartu Pra-Kerja akan dilakukan pada Jumat (20/3) pekan ini, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
“Kalau tadinya kita percepat menjadi akhir Maret lalu Pak Presiden minta dipercepat lagi minggu ini jadi mudah-mudahan Jumat kita bisa soft launching program Kartu Pra-Kerja,” katanya di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa.
Susi mengatakan saat ini pihaknya sedang memroses dan menetapkan Project Management Office (PMO) sehingga peluncuran Kartu Pra-Kerja pada Jumat (20/3) dapat terealisasi.
“Hari ini kita akan proses PMO nya siapa saja dan ditetapkan hari ini. Kami akan mendorong agar Kartu Pra-Kerja launching akhir minggu ini,” ujarnya.
Ia menuturkan Kartu Pra-Kerja akan diluncurkan di tiga daerah yang paling terdampak wabah virus corona terlebih dahulu yaitu Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau.
“Kita masih hitung karena kita bekerja sama dengan sembilan digital platform. Nanti kita lihat di tiga daerah itu karena mereka bekerja sama dengan lembaga pelatihan,” katanya.
Setelah itu, peluncuran akan dilanjutkan ke tiga daerah lainnya yang memiliki jumlah dan angkatan pencari kerja terbanyak yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Susi berharap melalui program Kartu Pra-Kerja akan mampu menjadi salah satu solusi untuk sektor pariwisata yang mulai terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dampak dari wabah COVID-19.
Ia menjelaskan pegawai yang terkena PHK nantinya bisa langsung mendaftar kursus pelatihan pada program Kartu Pra-Kerja sehingga mereka bisa meningkatkan keahlian agar dapat mudah mendapat pekerjaan baru maupun berwirausaha.
“Kenapa minggu ini karena ini momen social distancing jadi kita akan dorong pelatihan yang online dan dampak covid sudah mulai ada PHK. Kami harus carikan solusi,” ujarnya.
“Kalau tadinya kita percepat menjadi akhir Maret lalu Pak Presiden minta dipercepat lagi minggu ini jadi mudah-mudahan Jumat kita bisa soft launching program Kartu Pra-Kerja,” katanya di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa.
Susi mengatakan saat ini pihaknya sedang memroses dan menetapkan Project Management Office (PMO) sehingga peluncuran Kartu Pra-Kerja pada Jumat (20/3) dapat terealisasi.
“Hari ini kita akan proses PMO nya siapa saja dan ditetapkan hari ini. Kami akan mendorong agar Kartu Pra-Kerja launching akhir minggu ini,” ujarnya.
Ia menuturkan Kartu Pra-Kerja akan diluncurkan di tiga daerah yang paling terdampak wabah virus corona terlebih dahulu yaitu Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau.
“Kita masih hitung karena kita bekerja sama dengan sembilan digital platform. Nanti kita lihat di tiga daerah itu karena mereka bekerja sama dengan lembaga pelatihan,” katanya.
Setelah itu, peluncuran akan dilanjutkan ke tiga daerah lainnya yang memiliki jumlah dan angkatan pencari kerja terbanyak yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Susi berharap melalui program Kartu Pra-Kerja akan mampu menjadi salah satu solusi untuk sektor pariwisata yang mulai terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dampak dari wabah COVID-19.
Ia menjelaskan pegawai yang terkena PHK nantinya bisa langsung mendaftar kursus pelatihan pada program Kartu Pra-Kerja sehingga mereka bisa meningkatkan keahlian agar dapat mudah mendapat pekerjaan baru maupun berwirausaha.
“Kenapa minggu ini karena ini momen social distancing jadi kita akan dorong pelatihan yang online dan dampak covid sudah mulai ada PHK. Kami harus carikan solusi,” ujarnya.