Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mengapresiasi keputusan pemerintah, yang mengubah fungsi Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menjadi Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19.
Kurniasih dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, berpendapat kebijakan itu lebih realistis dibanding membangun rumah sakit baru.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu berpendapat Wisma Atlet Kemayoran sudah siap pakai dan memiliki ruangan cukup banyak untuk menampung banyak orang.
Namun, lanjutnya, juga perlu dipastikan bahwa semua ruang steril dan layak untuk ruang perawatan.
Ia juga mengusulkan sebaiknya bangunan tersebut difokuskan untuk perawatan isolasi pasien saja dan bukan untuk pasien yang sudah berat kondisinya.
Selain itu, ujar dia, perlu didukung dengan ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan yakni dokter dan perawat dalam jumlah yang memadai dengan dilengkapi alat kesehatan yang bagus.
Apalagi, Kurniasih mengaku telah menerima keluhan tentang stok alat perlindungan diri yang menipis dan tidak memadai untuk para tenaga medis.
Diharapkan dengan adanya RS khusus ini, maka kebutuhan perlindungan dan kecukupan nutrisi untuk tenaga kesehatan bisa lebih terpenuhi, serta perlu pula penyiapan upaya-upaya pencegahan penularan.
Berdasarkan rencana Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, imbuhnya, setidaknya ada empat tower yang akan digunakan yakni 1,3,6 dan 7 di Blok D10 yang berada dekat RS Mitra Kemayoran.
Adapun rencana pemanfaatan tower yang ada yakni Tower 1 adalah lantai 1 sampai dengan 24 untuk dokter dan tenaga medis. Tower 1 tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Kemudian Tower 3 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Di tower ini tersedia 650 unit ruangan dan dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Sedangkan Tower 6 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai rumah sakit darurat dan ruang rawat inap pasien.
Pada tower ini tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 pasien. Satu unit ruangan dapat menampung 3 orang pasien.
Sedangkan untuk Tower 7 akan digunakan untuk beberapa fungsi antara lain lantai 1 untuk IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang pemulihan, lantai 4 hingga 24 untuk ruang rawat inap pasien. Di tower ini terdapat 886 unit dan dapat menampung 2.458 pasien.
Kurniasih dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, berpendapat kebijakan itu lebih realistis dibanding membangun rumah sakit baru.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu berpendapat Wisma Atlet Kemayoran sudah siap pakai dan memiliki ruangan cukup banyak untuk menampung banyak orang.
Namun, lanjutnya, juga perlu dipastikan bahwa semua ruang steril dan layak untuk ruang perawatan.
Ia juga mengusulkan sebaiknya bangunan tersebut difokuskan untuk perawatan isolasi pasien saja dan bukan untuk pasien yang sudah berat kondisinya.
Selain itu, ujar dia, perlu didukung dengan ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan yakni dokter dan perawat dalam jumlah yang memadai dengan dilengkapi alat kesehatan yang bagus.
Apalagi, Kurniasih mengaku telah menerima keluhan tentang stok alat perlindungan diri yang menipis dan tidak memadai untuk para tenaga medis.
Diharapkan dengan adanya RS khusus ini, maka kebutuhan perlindungan dan kecukupan nutrisi untuk tenaga kesehatan bisa lebih terpenuhi, serta perlu pula penyiapan upaya-upaya pencegahan penularan.
Berdasarkan rencana Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, imbuhnya, setidaknya ada empat tower yang akan digunakan yakni 1,3,6 dan 7 di Blok D10 yang berada dekat RS Mitra Kemayoran.
Adapun rencana pemanfaatan tower yang ada yakni Tower 1 adalah lantai 1 sampai dengan 24 untuk dokter dan tenaga medis. Tower 1 tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Kemudian Tower 3 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Di tower ini tersedia 650 unit ruangan dan dapat menampung sekitar 1.750 orang.
Sedangkan Tower 6 mulai lantai 1 sampai dengan 24 difungsikan sebagai rumah sakit darurat dan ruang rawat inap pasien.
Pada tower ini tersedia 650 unit ruangan yang dapat menampung sekitar 1.750 pasien. Satu unit ruangan dapat menampung 3 orang pasien.
Sedangkan untuk Tower 7 akan digunakan untuk beberapa fungsi antara lain lantai 1 untuk IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang pemulihan, lantai 4 hingga 24 untuk ruang rawat inap pasien. Di tower ini terdapat 886 unit dan dapat menampung 2.458 pasien.