Jakarta (ANTARA) - Separuh jumlah tim kompetitor Formula 1 kini telah mencutikan karyawannya setelah Haas menjadi tim kelima yang melakukan tindakan serupa sebagai respon terhadap pandemi virus corona.
Haas, tim yang berasal dari Amerika Serikat, meliburkan karyawan mereka yang berbasis di Inggris, menyusul McLaren, Williams, Racing Point dan Renault yang telah terlebih dahulu mengambil langkah antisipasi krisis global tersebut.
Tujuh dari 10 tim F1 bermarkas di Inggris, tinggal Mercedes dan Red Bull yang belum mengumumkan pengurangan gaji karyawan mereka.
Laman resmi Formula 1 menyatakan jika duet pebalap Haas Kevin Magnussen adan Romain Grosjean yakin jika mereka akan mendapati pemotongan gaji.
Di bawah skema cuti masal yang digagas pemerintah Inggris, perusahaan bisa menggunakan bantuan pemerintah untuk membayar hingga 80 persen gaji karyawan mereka hingga 2.500 pounds per bulan.
Sedangkan musim balapan Formula 1 tahun ini terpaksa tertunda, kemungkinan hingga Agustus, di saat ajang balapan "jet darat" itu berharap bisa menggelar balapan pada musim panas nanti di daratan Eropa jika kondisi memungkinkan.
Sejumlah opsi juga mereka pertimbangkan antara lain menggelar balapan tanpa penonton hingga memundurkan kalender hingga tahun baru jika perlu.
Haas, tim yang berasal dari Amerika Serikat, meliburkan karyawan mereka yang berbasis di Inggris, menyusul McLaren, Williams, Racing Point dan Renault yang telah terlebih dahulu mengambil langkah antisipasi krisis global tersebut.
Tujuh dari 10 tim F1 bermarkas di Inggris, tinggal Mercedes dan Red Bull yang belum mengumumkan pengurangan gaji karyawan mereka.
Laman resmi Formula 1 menyatakan jika duet pebalap Haas Kevin Magnussen adan Romain Grosjean yakin jika mereka akan mendapati pemotongan gaji.
Di bawah skema cuti masal yang digagas pemerintah Inggris, perusahaan bisa menggunakan bantuan pemerintah untuk membayar hingga 80 persen gaji karyawan mereka hingga 2.500 pounds per bulan.
Sedangkan musim balapan Formula 1 tahun ini terpaksa tertunda, kemungkinan hingga Agustus, di saat ajang balapan "jet darat" itu berharap bisa menggelar balapan pada musim panas nanti di daratan Eropa jika kondisi memungkinkan.
Sejumlah opsi juga mereka pertimbangkan antara lain menggelar balapan tanpa penonton hingga memundurkan kalender hingga tahun baru jika perlu.