Jakarta (ANTARA) - Grand Prix Miami pada akhir pekan ini menjadi kesempatan emas bagi Sergio Perez untuk muncul sebagai penantang serius perebutan gelar juara dunia Formula 1 melawan rekan satu timnya di Red Bull, Max Verstappen.
Terlebih lagi, sang pebalap Meksiko baru saja menegaskan statusnya sebagai raja sirkuit jalan raya menyusul kemenangan pada balap sprint dan Grand Prix di Baku, Azerbaijan untuk kedua kalinya dalam kariernya pada akhir pekan lalu.
Lima dari enam kemenangan Perez diraih sang pebalap di sirkuit jalan raya seperti Monako (2022), Singapura (2022), dan Jeddah (2023) dan Baku (2021, 2023).
Podium pertama dalam lima balapan awal musim ini akan mengangkat Perez ke peringkat pertama klasemen menggeser Verstappen, dan itu merupakan ancaman serius bagi sang juara dunia dua kali asal Belanda.
Verstappen pada musim ini belum pernah finis lebih rendah dari peringkat dua dan tiba di Florida dengan keunggulan enam poin atas rekan satu timnya itu.
Sebagai catatan setelah empat balapan musim lalu, Verstappen unggul lima poin atas Perez sebelum menang di Miami dengan lap tercepat dan menyelesaikan musim lalu dengan margin 149 poin dengan 15 kemenangan dibandingkan dua yang didapat Perez.
Perez juga belum pernah menang lebih dari dua kali dalam semusim. Menyusul kesuksesannya di Baku, pebalap berusia 33 tahun itu ingin menjaga momentum, lagi pula bos tim Red Bull Christian Horner memberi lampu hijau kepada kedua pebalapnya untuk saling bersaing.
"Saya benar-benar dalam pertarungan untuk gelar juara, bukan hanya karena Baku, saya yakin saya bisa (tampil) sangat baik di mana saja musim ini," kata Perez dikutip laman resmi tim.
Sejauh ini, konsistensi bukan kekuatan terbesar Perez. Namun, apabila ia menang di Miami, maka itu akan memberi kepercayaan diri yang sangat besar bagi sang pebalap.
Terlebih lagi, Red Bull memiliki mobil yang sangat dominan pada musim ini yang telah membawa mereka memenangi seluruh empat Grand Prix yang telah berlangsung, tiga di antaranya dengan finis 1-2.
Di sirkuit yang mengelilingi Hard Rock Stadium itu tahun lalu, Perez finis P4 setelah Verstappen meraih podium pertama di depan duet Ferrari Charles Leclerc dan Carlos Sainz.
Miami, yang debut di kalender F1 pada tahun lalu, akan menyajikan balapan yang panas dengan kelembaban tinggi.
Sirkuit itu menjadi salah satu dari tiga trek balapan F1 di Amerika Serikat, dengan Las Vegas yang bakal debut pada November tahun ini.
Red Bull memegang klasemen konstruktor dengan 180 poin, jauh meninggalkan Aston Martin yang terpaut 93 poin di peringkat kedua.
Musim kompetisi 2023 masih panjang, menyisakan 19 balapan dan lima balap sprint.
Meski demikian, Mercedes dan Ferrari harus menemukan performa mereka apabila ingin mengejar Aston Martin dan memangkas jaraknya dari Red Bull.
"Kami berada di tengah bagian tersibuk dari musim ini dengan lima balapan dalam enam pekan mulai Baku hingga Barcelona," kata bos tim Ferrari Frederic Vasseur.
"Kerja kami berlanjut di trek dan di Maranello untuk mengembangkan paket mobil kami.
Baca juga: Kazakhstan batal gelar balap MotoGP perdana
"Miami adalah satu lagi trek yang tidak biasa dengan semua keistimewaan sirkuit jalan raya, yang dinikmati oleh kedua pebalap kami, jadi kami yakin kami dapat membuat kemajuan dengan SF-23," kata Vasseur.