Nairobi (ANTARA) - Gubernur Nairobi, ibu kota Kenya, dihujani kecaman karena membagi-bagikan konyak kepada kalangan miskin dengan mengatakan miras itu memberi perlindungan dari virus corona baru.

Tindakan Gubernur Mbuvi Sonko mengundang kecaman dari si perusahaan pembuat minuman serta pemerintah nasional karena ia membuat propaganda mitos seperti itu.

Sang gubernur flamboyan memasang foto-foto botol Hennessey, yang dimasukkan ke dalam kantong berisi paket tepung dan berbagai bahan pangan lainnya, di media sosial pekan ini.

"Kami menyertakan beberapa botol kecil Hennessey di dalam paket makanan yang kami bagikan kepada rakyat kami," kata Sonko melalui video sambil mengenakan masker dan alat pelindung diri.

"Menurut penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Masyarakat dan berbagai badan kesehatan ... alkohol berperan besar dalam membunuh virus corona dan virus macam apa pun," masih kata Sonko.

LVMH, perusahaan terbesar di dunia untuk barang-barang mewah yang juga memproduksi konyak Hennessey, menyatakan Sonko salah.

"Penggunaan produk kami atau pun minuman beralkohol lainnya tidak memberikan perlindungan dari virus tersebut," kantor lokal LVMH menegaskan dalam pernyataan.

Perusahaan itu meminta masyarakat untuk mengikuti panduan-panduan yang sudah ada, termasuk sering mencuci tangan dengan sabun.

Kenya sejauh ini melaporkan 225 kasus terkonfirmasi COVID-19 dan pergerakan masyarakat telah dibatasi untuk menurunkan laju penyebaran virus.

Sonko belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar lebih lanjut soal kontroversi konyak.

Ia pada Desember tahun lalu ditahan terkait korupsi namun membantah dakwaan itu. Ia kemudian dibebaskan dengan uang jaminan.

Sumber: Reuters
 

Pewarta : Tia Mutiasari
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024