Mataram (ANTARA) - Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyalurkan sebanyak 2.000 paket nasi ikan sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh (imun) masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Kami menyalurkan sebanyak 100 bungkus per hari selama 20 hari. Kegiatan tersebut sudah berjalan selama 10 hari," kata Kepala BKIPM Mataram, Suprayogi di sela pembagian paket nasi ikan kepada masyarakat di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan pembagian paket nasi ikan sebanyak 100 bungkus per hari merupakan bagian dari 15.000 nasi ikan yang diproduksi setiap hari oleh jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di seluruh Indonesia.
Seluruh nasi ikan tersebut dibagikan kepada masyarakat umum yang terdampak pandemi COVID-19. Penyaluran dilakukan di pinggir jalan raya dan ada juga yang diserahkan langsung ke yayasan atau pondok pesantren.
"Hari ini, kami membagikan di depan kantor. Sebelumnya juga pernah di depan kantor Gubernur NTB, waktu itu ramai yang datang, terutama para tukang sapu jalanan. Kami juga keliling membagikan ke kampung dan yayasan," ujarnya.
Menurut dia, pembagian nasi ikan tersebut tidak hanya untuk meningkatkan gizi masyarakat dari protein ikan laut, tetapi juga membantu bergeraknya perekonomian pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Nasi ikan tersebut diproduksi oleh pelaku UMKM yang terdampak virus corona. Mereka diminta untuk memasak dan mengemas nasi di kantor BKIPM Mataram. Semua bahannya juga dibeli di pedagang di pasar tradisional Kebon Roek Ampenan.
"Anggaran untuk memproduksi nasi ikan tersebut seluruhnya berasal dari kumpulan para pegawai BKIPM Mataram. Dana yang terkumpul itu lah digunakan membeli bahan dan membayar pelaku UMKM," ucap Suprayogi.
Ia mengatakan pihaknya akan terus mengajak masyarakat untuk gemar mengonsumi ikan agar daya tahan tubuh menjadi lebih bagus untuk mencegah tertular virus corona. Upaya tersebut tidak hanya dilakukan di Pulau Lombok, tapi juga di Pulau Sumbawa.
"Sekarang ini dalam momen bulan bhakti karantina. Dalam waktu dekat, kami juga akan membagikan paket ikan kepada masyarakat di Pulau Sumbawa," katanya.
"Kami menyalurkan sebanyak 100 bungkus per hari selama 20 hari. Kegiatan tersebut sudah berjalan selama 10 hari," kata Kepala BKIPM Mataram, Suprayogi di sela pembagian paket nasi ikan kepada masyarakat di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan pembagian paket nasi ikan sebanyak 100 bungkus per hari merupakan bagian dari 15.000 nasi ikan yang diproduksi setiap hari oleh jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di seluruh Indonesia.
Seluruh nasi ikan tersebut dibagikan kepada masyarakat umum yang terdampak pandemi COVID-19. Penyaluran dilakukan di pinggir jalan raya dan ada juga yang diserahkan langsung ke yayasan atau pondok pesantren.
"Hari ini, kami membagikan di depan kantor. Sebelumnya juga pernah di depan kantor Gubernur NTB, waktu itu ramai yang datang, terutama para tukang sapu jalanan. Kami juga keliling membagikan ke kampung dan yayasan," ujarnya.
Menurut dia, pembagian nasi ikan tersebut tidak hanya untuk meningkatkan gizi masyarakat dari protein ikan laut, tetapi juga membantu bergeraknya perekonomian pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Nasi ikan tersebut diproduksi oleh pelaku UMKM yang terdampak virus corona. Mereka diminta untuk memasak dan mengemas nasi di kantor BKIPM Mataram. Semua bahannya juga dibeli di pedagang di pasar tradisional Kebon Roek Ampenan.
"Anggaran untuk memproduksi nasi ikan tersebut seluruhnya berasal dari kumpulan para pegawai BKIPM Mataram. Dana yang terkumpul itu lah digunakan membeli bahan dan membayar pelaku UMKM," ucap Suprayogi.
Ia mengatakan pihaknya akan terus mengajak masyarakat untuk gemar mengonsumi ikan agar daya tahan tubuh menjadi lebih bagus untuk mencegah tertular virus corona. Upaya tersebut tidak hanya dilakukan di Pulau Lombok, tapi juga di Pulau Sumbawa.
"Sekarang ini dalam momen bulan bhakti karantina. Dalam waktu dekat, kami juga akan membagikan paket ikan kepada masyarakat di Pulau Sumbawa," katanya.