Jakarta (ANTARA) - Mantan asisten pelatih Chelsea era Maurizio Sarri, Gianfranco Zola, mengungkap bahwa pola latihan yang diterapkan mantan bosnya itu membuat para pemain bintang klub London tersebut dilanda kebosanan, termasuk Willian dan Eden Hazard, yang kini hijrah ke Real Madrid.
Menurut Zola, kendati sukses membawa Chelsea finis di urutan ketiga Liga Premier Inggris 2018/19 dan menjuarai Liga Europa, Sarri tidak akan banyak dikenang oleh para pemain di Stamford Bridge.
"Ada banyak pemain bertalenta seperti Hazard dan Willian, yang tahu bagaimana cara memenangkan pertandingan, tetapi mereka menderita atas pola latihan yang kami terapkan, meski itu penting bagi pemain yang lain," kata Zola kepada stasiun televisi beIN Sports sebagaimana dilansir laman Football Italia, Sabtu.
"Sejujurnya, mereka pemain brilian sebab meski kebosanan mereka tetap menjalani pola latihan Sarri dan itu jadi salah satu alasan ketika tim-tim lain melorot performanya, kami justru menemukan permainan terbaik di fase akhir musim," ujarnya menambahkan.
Sarri menerapkan strategi permainan berbasis pergerakan berulang disertai umpan cepat ke ruang-ruang kosong yang bagi sejumlah pemain, sehingga dibutuhkan latihan berulang pola-pola permainan dilakukan para pemain.
"Pada awalnya, para pemain sangat bersemangat mengikuti instruksi, sangat brilian. Mereka mengikuti semuanya, tetapi setelah pekan-pekan berlalu dengan pola yang berulang dan jumlah pertandingan yang sudah dimainkan, mereka mulai lelah dan bosan," ujar Zola.
"Tapi kebosanan adalah bagian dari pekerjaan di olahraga ini. Terkadang Anda harus mengalaminya, tetapi ketika Anda tetap mengikuti instruksi di tengah kebosanan itu akan membuatmu menjadi lebih baik dan lebih baik lagi," pungkasnya.
Sarri akhirnya memutuskan meninggalkan kursi pelatih Chelsea setelah baru semusim mendudukinya, demi pulang ke Italia dan menangani Juventus. Kursi pelatih Chelsea kini ditempati oleh Frank Lampard yang sejauh ini bisa membantu The Blues bertahan di empat besar klasemen dan berpeluang kembali ke Liga Champions musim depan.
Menurut Zola, kendati sukses membawa Chelsea finis di urutan ketiga Liga Premier Inggris 2018/19 dan menjuarai Liga Europa, Sarri tidak akan banyak dikenang oleh para pemain di Stamford Bridge.
"Ada banyak pemain bertalenta seperti Hazard dan Willian, yang tahu bagaimana cara memenangkan pertandingan, tetapi mereka menderita atas pola latihan yang kami terapkan, meski itu penting bagi pemain yang lain," kata Zola kepada stasiun televisi beIN Sports sebagaimana dilansir laman Football Italia, Sabtu.
"Sejujurnya, mereka pemain brilian sebab meski kebosanan mereka tetap menjalani pola latihan Sarri dan itu jadi salah satu alasan ketika tim-tim lain melorot performanya, kami justru menemukan permainan terbaik di fase akhir musim," ujarnya menambahkan.
Sarri menerapkan strategi permainan berbasis pergerakan berulang disertai umpan cepat ke ruang-ruang kosong yang bagi sejumlah pemain, sehingga dibutuhkan latihan berulang pola-pola permainan dilakukan para pemain.
"Pada awalnya, para pemain sangat bersemangat mengikuti instruksi, sangat brilian. Mereka mengikuti semuanya, tetapi setelah pekan-pekan berlalu dengan pola yang berulang dan jumlah pertandingan yang sudah dimainkan, mereka mulai lelah dan bosan," ujar Zola.
"Tapi kebosanan adalah bagian dari pekerjaan di olahraga ini. Terkadang Anda harus mengalaminya, tetapi ketika Anda tetap mengikuti instruksi di tengah kebosanan itu akan membuatmu menjadi lebih baik dan lebih baik lagi," pungkasnya.
Sarri akhirnya memutuskan meninggalkan kursi pelatih Chelsea setelah baru semusim mendudukinya, demi pulang ke Italia dan menangani Juventus. Kursi pelatih Chelsea kini ditempati oleh Frank Lampard yang sejauh ini bisa membantu The Blues bertahan di empat besar klasemen dan berpeluang kembali ke Liga Champions musim depan.