Jakarta (ANTARA) - Facebook Inc dan Snap Inc baru-baru ini mengutuk ketidaksetaraan ras di Amerika Serikat yang merebak setelah kematian George Floyd di Minneapolis.
"Kita tidak bisa mengakhiri rasisme sistemik tanpa membuat kesempatan yang sama untuk semua orang secara simultan, tidak memandang latar belakang mereka," kata CEO Snap, Evan Spiegel, lewat email untuk kalangan internal, dikutip dari Reuters.
Facebook dan Snapchat menyusul Intel Corp, Netflix Inc, Alphabet Inc,IBM Corp dan Nike Inc yang membuat pernyataan publik tentang kematian Floyd.
Karyawan Facebook meminta CEO Mark Zuckerberg untuk melangkah lebih tegas terhadap unggahan Presiden Donald Trump soal aksi protes di Minneapolis.
Tapi, Zuckerberg melalui unggahan mengatakan tidak akan melakukan apa pun terhadap unggahan tersebut.
Dia menyatakan Facebook akan memberikan dana sebesar 10 juta dolar untuk organisasi yang bekerja untuk isu keadilan ras.
Perusahaan teknologi besar seperti Facebook dan Google sejak lama berusaha mengakhiri diskriminasi terhadap orang Afrika-Amerika di lingkungan kerja.
Insinyur berkulit hitam masih belum terwakili di dunia kerja di AS.
"Kita tidak bisa mengakhiri rasisme sistemik tanpa membuat kesempatan yang sama untuk semua orang secara simultan, tidak memandang latar belakang mereka," kata CEO Snap, Evan Spiegel, lewat email untuk kalangan internal, dikutip dari Reuters.
Facebook dan Snapchat menyusul Intel Corp, Netflix Inc, Alphabet Inc,IBM Corp dan Nike Inc yang membuat pernyataan publik tentang kematian Floyd.
Karyawan Facebook meminta CEO Mark Zuckerberg untuk melangkah lebih tegas terhadap unggahan Presiden Donald Trump soal aksi protes di Minneapolis.
Tapi, Zuckerberg melalui unggahan mengatakan tidak akan melakukan apa pun terhadap unggahan tersebut.
Dia menyatakan Facebook akan memberikan dana sebesar 10 juta dolar untuk organisasi yang bekerja untuk isu keadilan ras.
Perusahaan teknologi besar seperti Facebook dan Google sejak lama berusaha mengakhiri diskriminasi terhadap orang Afrika-Amerika di lingkungan kerja.
Insinyur berkulit hitam masih belum terwakili di dunia kerja di AS.