Mataram (ANTARA) - Angka kesembuhan COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat kini sudah menembus 1.013 orang dari 1.592 kasus positif virus Corona sejak penyakit itu pertama kali ditemukan Maret lalu berdasarkan data Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB, Senin.

"Jumlah kasus pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 1.592 orang, dengan perincian 1.013 orang sudah sembuh, 82 meninggal dunia serta 497 orang masih positif dan dalam keadaan baik," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi.

Gita mengatakan, dari 10 kabupaten/kota di NTB, Kota Mataram sebanyak 400 orang, Kabupaten Lombok Barat 209 orang, Lombok Tengah 104 orang, Lombok Utara 45 orang, Lombok Timur 107 orang, Sumbawa Barat 12 orang, Sumbawa 40 orang, Dompu 43 orang, Bima 25 orang, Kota Bima 8 orang dan luar provinsi 20 orang, sehingga totalnya menjadi 1.013 orang.

Sedangkan, untuk kasus COVID-19 terbanyak berada di Kota Mataram dengan 716 orang, masih positif atau dirawat sebanyak 268 orang dan meninggal dunia tercatat 48 orang. Kabupaten Lombok Barat 362 kasus, masih positif 130 orang dan meninggal dunia 23 orang. Lombok Tengah 121 kasus, 13 orang masih positif dan 4 orang meninggal dunia. Lombok Utara tercatat 51 kasus, 4 masih positif dan dua orang meninggal dunia.

Untuk Kabupaten Lombok lanjut Sekda NTB, tercatat sebanyak 150 kasus, masih positif 41 orang dan meninggal dunia 2 orang. Sumbawa Barat 15 kasus, masih positif 2 orang dan satu orang meninggal. Kabupaten Sumbawa 46 kasus, masih positif 5 orang dan 1 orang meninggal. Dompu 44 kasus, masih positif sudah tidak ada dan 1 orang tercatat meninggal dunia. Kabupaten Bima 28 kasus, 3 orang masih dirawat dan meninggal dunia tidak ada. Kota Bima 11 kasus, 3 masih dirawat dan kematian tidak ada.

"Terdapat 4 kasus warga negara asing (WNA) dan kini masih dirawat. Kemudian dari luar provinsi 44 kasus dan 24 orang masih dinyatakan positif. Sementara yang meninggal dunia tidak ada," terangnya.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, kata Gita Ariadi, pihaknya telah menginstruksikan petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif. Diharapkan juga petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus COVID-19.

Lebih lanjut, Sekda NTB menjelaskan hingga saat ini Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat masih dalam zona merah kasus COVID-19 dengan jumlah terkonfirmasi positif masing-masing 716 orang dan 362 orang. Demikian juga dengan jumlah korban meninggal yakni 48 orang di Kota Mataram dan 23 orang di Kabupaten Lombok Barat.

Karenanya penanganan wabah COVID-19 di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat harus dilakukan bersama-sama dan bergotong royong dengan lebih masif lagi, sehingga dua daerah ini dapat keluar dari zona merah. Salah satu hal yang perlu diterapkan bersama adalah kedisiplinan adalah dengan menggunakan masker, jaga jarak dan menghindari kerumunan serta penerapan protokol kesehatan pada semua area publik.

"Bukan saja oleh masyarakat, tetapi juga semua pihak termasuk, area ekonomi, wisata, perkantoran dan pusat perbelanjaan atau pasar. Toko-toko atau pusat perbelanjaan dan area publik yang tidak mematuhi protokol COVID-19 harus ditutup. Begitu juga di pasar-pasar,
jika tidak memakai masker tidak boleh berjualan dan juga berbelanja," katanya.

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024