Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat melaporkan jumlah pasien baru positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di provinsi itu bertambah 50 orang hingga Sabtu.
"Pada hari ini sebanyak 565 sampel diperiksa dengan hasil 481 sampel negatif, 34 sampel positif ulangan, dan 50 sampel kasus baru positif COVID-19," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi.
Ia menyebutkan, peningkatan kasus terjadi di Kota Mataram dan Kota Bima dengan jumlah pasien baru masing-masing sebanyak 15 orang. Selanjutnya Kabupaten Lombok Barat 7 orang, Kabupaten Sumbawa 5 orang, Lombok Timur 4 orang, Sumbawa Barat 2 orang, Kabupaten Bima 1 orang, dan dari luar provinsi 1 orang, sehingga totalnya menjadi 50 orang.
"Hari ini juga terdapat penambahan 26 orang yang sembuh dari COVID-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab atau usap dua kali dan keduanya negatif," terangnya.
Gita menyatakan, selain pasien positif dan sembuh pada hari ini juga terdapat penambahan 5 kasus kematian baru akibat COVID-19 di NTB. Mereka ini adalah pasien nomor 1905 berinisial LM, laki-laki berusia 82 tahun warga Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien nomor 2077, inisial KP, laki-laki, berusia 26 tahun warga Desa Telaga Waru, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur.
Kemudian, pasien nomor 2078, inisial S perempuan berusia 65 tahun warga Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien nomor 2082 inisial Z, laki-laki usia 46 tahun warga Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat dan pasien nomor 2083 inisial ESB, laki-laki usia 48 tahun warga Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
"Dengan adanya tambahan 50 kasus baru terkonfirmasi positif, 26 tambahan sembuh baru, dan 5 kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai dengan saat ini menjadi sebanyak 2.115 orang, dengan perincian 1.316 orang sudah sembuh, 117 meninggal dunia, serta 682 orang masih positif dan dalam keadaan baik," jelas Sekda NTB ini.
Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, menurut Gita, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif. Untuk itu, diharapkan juga kepada petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus COVID-19.
"Hingga saat ini penularan COVID-19 masih terus terjadi. Ini menunjukkan bahwa penularan virus ini masih belum dapat dikendalikan dengan baik. Karenanya di imbau kepada masyarakat untuk tetap patuh dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19 dalam aktifitas kehidupan sehari-hari. Yakni dengan selalu menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak (physical distancing), menjauhi kerumunan dan menjaga pola hidup bersih dan sehat dengan berolahraga, senantiasa mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, mengkonsumsi makanan bergizi serta menjauhi stres," katanya.
"Pada hari ini sebanyak 565 sampel diperiksa dengan hasil 481 sampel negatif, 34 sampel positif ulangan, dan 50 sampel kasus baru positif COVID-19," kata Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi.
Ia menyebutkan, peningkatan kasus terjadi di Kota Mataram dan Kota Bima dengan jumlah pasien baru masing-masing sebanyak 15 orang. Selanjutnya Kabupaten Lombok Barat 7 orang, Kabupaten Sumbawa 5 orang, Lombok Timur 4 orang, Sumbawa Barat 2 orang, Kabupaten Bima 1 orang, dan dari luar provinsi 1 orang, sehingga totalnya menjadi 50 orang.
"Hari ini juga terdapat penambahan 26 orang yang sembuh dari COVID-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab atau usap dua kali dan keduanya negatif," terangnya.
Gita menyatakan, selain pasien positif dan sembuh pada hari ini juga terdapat penambahan 5 kasus kematian baru akibat COVID-19 di NTB. Mereka ini adalah pasien nomor 1905 berinisial LM, laki-laki berusia 82 tahun warga Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien nomor 2077, inisial KP, laki-laki, berusia 26 tahun warga Desa Telaga Waru, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur.
Kemudian, pasien nomor 2078, inisial S perempuan berusia 65 tahun warga Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien nomor 2082 inisial Z, laki-laki usia 46 tahun warga Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat dan pasien nomor 2083 inisial ESB, laki-laki usia 48 tahun warga Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
"Dengan adanya tambahan 50 kasus baru terkonfirmasi positif, 26 tambahan sembuh baru, dan 5 kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai dengan saat ini menjadi sebanyak 2.115 orang, dengan perincian 1.316 orang sudah sembuh, 117 meninggal dunia, serta 682 orang masih positif dan dalam keadaan baik," jelas Sekda NTB ini.
Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, menurut Gita, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif. Untuk itu, diharapkan juga kepada petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi epicentrum penularan setempat COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus COVID-19.
"Hingga saat ini penularan COVID-19 masih terus terjadi. Ini menunjukkan bahwa penularan virus ini masih belum dapat dikendalikan dengan baik. Karenanya di imbau kepada masyarakat untuk tetap patuh dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19 dalam aktifitas kehidupan sehari-hari. Yakni dengan selalu menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak (physical distancing), menjauhi kerumunan dan menjaga pola hidup bersih dan sehat dengan berolahraga, senantiasa mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, mengkonsumsi makanan bergizi serta menjauhi stres," katanya.