Jakarta (ANTARA) - Seorang remaja dilaporkan tewas terkena sabetan senjata tajam dalam peristiwa tawuran di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat pagi.
"Kejadian persisnya saya kurang tahu, di sini memang sering (kejadian tawuran) tapi yang paling parah hari ini sekitar jam 03.30 WIB tadi soalnya sampai ada yang tewas," kata warga setempat Ari Ridwan di Jakarta.
Dari rekaman video yang beredar di media sosial keributan itu melibatkan dua kelompok remaja. Mereka saling serang menggunakan senjata tajam dan batu.
Tidak lama berselang, salah satu kelompok remaja menggotong seorang rekannya yang terluka dan meminta tolong kepada warga sekitar untuk meminjam sepeda motor.
"Motor mana motor, tolong cepat motor mana," teriak salah satu pelaku tawuran yang panik mengetahui rekannya terluka.
Sementara korban yang diketahui seorang pria itu sudah tidak sadarkan diri terkapar di bahu jalan dengan bercak darah yang menetes di jalan.
"Itu anak-anak usia SMP dan SMA," kata Ari.
Ari mengatakan korban sudah dimakamkan pada Jumat siang setelah jenazahnya disemayamkan di masjid.
"Sudah dimakamkan tadi siang," katanya.
Warga meminta kepada personel kepolisian untuk mengintensifkan patroli di wilayah setempat guna mengantisipasi peristiwa itu terulang.
"Kalau bisa banyakin patroli di sini, kita takut juga ada serangan balasan," kata Ari.
"Kejadian persisnya saya kurang tahu, di sini memang sering (kejadian tawuran) tapi yang paling parah hari ini sekitar jam 03.30 WIB tadi soalnya sampai ada yang tewas," kata warga setempat Ari Ridwan di Jakarta.
Dari rekaman video yang beredar di media sosial keributan itu melibatkan dua kelompok remaja. Mereka saling serang menggunakan senjata tajam dan batu.
Tidak lama berselang, salah satu kelompok remaja menggotong seorang rekannya yang terluka dan meminta tolong kepada warga sekitar untuk meminjam sepeda motor.
"Motor mana motor, tolong cepat motor mana," teriak salah satu pelaku tawuran yang panik mengetahui rekannya terluka.
Sementara korban yang diketahui seorang pria itu sudah tidak sadarkan diri terkapar di bahu jalan dengan bercak darah yang menetes di jalan.
"Itu anak-anak usia SMP dan SMA," kata Ari.
Ari mengatakan korban sudah dimakamkan pada Jumat siang setelah jenazahnya disemayamkan di masjid.
"Sudah dimakamkan tadi siang," katanya.
Warga meminta kepada personel kepolisian untuk mengintensifkan patroli di wilayah setempat guna mengantisipasi peristiwa itu terulang.
"Kalau bisa banyakin patroli di sini, kita takut juga ada serangan balasan," kata Ari.