Mataram (ANTARA) - Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta pihak bank dalam hal ini BRI agar terbuka dalam memberikan data pencairan bantuan modal UKM sebesar Rp2,4 juta.
"Sampai saat ini, kami belum tahu dan belum mendapatkan informasi secara rinci terhadap data UKM yang sudah mendapatkan pencairan bantuan modal dari pemerintah pusat," kata Plt Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram I Gusti Ayu Yulian di Mataram, Rabu.
BRI merupakan mitra pemerintah dalam pencairan bantuan modal usaha bagi UKM yang terdampak COVID-19, agar mereka bisa kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
Usulan permintaan data terhadap jumlah UKM yang sudah mendapatkan pencairan bantuan modal, sudah dilakukan akan tetapi pihak bank memberikan jawaban bahwa data akan diberikan sekaligus setelah pencairan rampung.
"Kita dijanjikan akan diberikan data UKM yang sudah mendapatkan bantuan modal usaha dalam waktu dekat," katanya.
Menurutnya, keterbukaan terhadap data UKM yang sudah mendapatkan bantuan modal usaha tersebut sangat penting sebagai salah satu bentuk kontrol dan pengawasan terhadap UKM yang mendaftar melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram.
"Kalau kami sudah pegang data, barulah kami bisa memberikan jawaban kepada media berapa UKM kita yang sudah dapat bantuan modal," katanya.
Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram Mamluatul Chair, sebelumnya mengatakan, pada tahap pertama, umlah UKM yang diusulkan mendapatkan bantuan modal sekitar 6.000 UKM yang dikirim dalam beberapa tahap.
"Sementara untuk tahap kedua ini, jumlah UKM yang sudah diusulkan untuk mendapatkan bantuan modal sebanyak 549 UKM. Saat ini proses pendaftaran masih berlangsung dan kami akan mengirim data usulan bantuan secara bertahap," katanya.
Tapi terkait dengan berapa jumlah riil yang sudah mendapatkan transferan bantuan dari sekitar 6.000 UKM yang diusulkan tahap pertama, Mamluatul belum dapat menyebut angka pasti.
"Data itu sudah kami minta juga ke pihak BRI, tapi sampai saat ini belum diberikan. Mungkin mereka juga sedang melakukan verifikasi dan lainnya," katanya.
"Sampai saat ini, kami belum tahu dan belum mendapatkan informasi secara rinci terhadap data UKM yang sudah mendapatkan pencairan bantuan modal dari pemerintah pusat," kata Plt Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram I Gusti Ayu Yulian di Mataram, Rabu.
BRI merupakan mitra pemerintah dalam pencairan bantuan modal usaha bagi UKM yang terdampak COVID-19, agar mereka bisa kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
Usulan permintaan data terhadap jumlah UKM yang sudah mendapatkan pencairan bantuan modal, sudah dilakukan akan tetapi pihak bank memberikan jawaban bahwa data akan diberikan sekaligus setelah pencairan rampung.
"Kita dijanjikan akan diberikan data UKM yang sudah mendapatkan bantuan modal usaha dalam waktu dekat," katanya.
Menurutnya, keterbukaan terhadap data UKM yang sudah mendapatkan bantuan modal usaha tersebut sangat penting sebagai salah satu bentuk kontrol dan pengawasan terhadap UKM yang mendaftar melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram.
"Kalau kami sudah pegang data, barulah kami bisa memberikan jawaban kepada media berapa UKM kita yang sudah dapat bantuan modal," katanya.
Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi Perindustrian dan UMKM Kota Mataram Mamluatul Chair, sebelumnya mengatakan, pada tahap pertama, umlah UKM yang diusulkan mendapatkan bantuan modal sekitar 6.000 UKM yang dikirim dalam beberapa tahap.
"Sementara untuk tahap kedua ini, jumlah UKM yang sudah diusulkan untuk mendapatkan bantuan modal sebanyak 549 UKM. Saat ini proses pendaftaran masih berlangsung dan kami akan mengirim data usulan bantuan secara bertahap," katanya.
Tapi terkait dengan berapa jumlah riil yang sudah mendapatkan transferan bantuan dari sekitar 6.000 UKM yang diusulkan tahap pertama, Mamluatul belum dapat menyebut angka pasti.
"Data itu sudah kami minta juga ke pihak BRI, tapi sampai saat ini belum diberikan. Mungkin mereka juga sedang melakukan verifikasi dan lainnya," katanya.