Pontianak (ANTARA) - Salah seorang keluarga (suami) korban, Yaman Zai mengakui kehilangan istri dan tiga anaknya dalam musibah jatuhnya pesawat dari maskapai Sriwijaya DJ-182 Jakarta-Pontianak yang dikabarkan lost contact sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu.

"Saya datang ke Bandara Supadio Pontianak mau jemput istri dan tiga anak saya," kata Yaman Zai sambil terisak menangis di Sungai Raya.

Dia menjelaskan, istri dan anaknya mau menjenguk dia di Pontianak, karena sudah setahun bekerja di sini.

"Saya terakhir kontak melalui handphone sebelum keluarga masuk pesawat yang hingga kini belum dapat informasi," ujarnya sedih.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan membenarkan bahwa pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

“Telah terjadi ‘lost contact’ pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan ‘call sign’ SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Novie mengatakan saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain,” katanya.

Pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Saat ini di Bandara Internasional Supadio Pontianak, pihak keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 berdatangan untuk mencari informasi.

Pihak Bandara, Polisi, TNI dan Basarnas di Bandara Supadio Pontianak telah menyiapkan ruangan untuk keluarga di Aula Gedung Serba Guna samping Polsek Bandara.

Situasi Bandara Internasional Supadio Pontianak saat ini masih berjalan normal dan pihak keluarga di arahkan ke Posko serba guna sehingga aktivitas bandara berjalan sebagaimana mestinya.
 

Pewarta : Andilala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024