Mataram (ANTARA) - Babinsa Pengenjek di bawah Koramil 1620-06/Jonggat, Komando Distrik Militer (Kodim) 1620 Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sertu M Mansur mengawal ketat pendistribusian pupuk untuk memastikan pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani.
"Saya diperintah atasan untuk mengawal pendistribusian pupuk hingga diterima para gabungan kelompok tani, bahkan sampai di tangan petani. Ini semua demi menjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan petani, sehingga dapat meningkatkan hasil panen yang lebih baik," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Rabu.
Ia menjelaskan, pupuk itu dikawal dari distributor yang dipercayakan pemerintah untuk dibawa ke para Gapoktan Beriuk Maju yang diketuai Suharlan di Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Termasuk memastikan pendistribusian pupuk subsidi di 12 kelompok tani di wilayah itu.
Danramil 1620-06/Jonggat Kapten Inf Martopo mengatakan untuk penyaluran pupuk pada saat musim tanam saat ini harus tepat sasaran kepada petani sesuai alokasi atau E-RDKK pupuk bersubsidi dari kelompok tani.
"Ini dilakukan untuk mencegah apabila ada oknum-oknum yang berusaha berbuat curang dengan tindakan penimbunan maupun penyelewengan terhadap pupuk bersubsidi tersebut," jelasnya.
Ia menyatakan, pemantauan dan pengawalan pupuk bersubsidi oleh Babinsa yang didistribusikan kepada kelompok tani merupakan salah tugas satuan komando kewilayahan terkecil untuk ikut mendampingi dan mengawasi setiap bantuan dan dukungan dari pemerintah kepada masyarakat.
Seperti halnya pengawasan dan pengawalan perlu dilakukan karena pupuk subsidi rawan untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan mencari keuntungan pribadi.
"Kita akan awasi dan dampingi pupuk subsidi ini jangan sampai jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Danramil berharap agar distributor, agen dan pengecer pupuk bersubsidi dari kios resmi dapat memberikan pelayanan dengan baik, dan tidak menghambat atau menimbun stok pupuk maupun menjual pupuk bersubsidi kepada pihak lain.
Sementara itu, Dandim 1620/Loteng Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan, menyatakan bahwa TNI AD tak henti-hentinya mendukung program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional di wilayah teritorial khususnya di Loteng.
Menurutnya, Kodim 1620/Loteng berperan aktif membantu pemerintah daerah dan para petani, hal itu sebagai tindak lanjut perjanjian kerjasama antara TNI AD dengan Eselon 1 Kementerian Pertanian RI dalam rangka percepatan program pembangunan pertanian guna terwujudnya ketahanan pangan nasional.
"Sebagai langkah nyata ini Kodim 1620/Loteng melalui Babinsa jajaran melakukan pendampingan petani, serta pengawalan pendistribusian pupuk bersubsidi hingga tepat sasaran," katanya.
"Saya diperintah atasan untuk mengawal pendistribusian pupuk hingga diterima para gabungan kelompok tani, bahkan sampai di tangan petani. Ini semua demi menjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan petani, sehingga dapat meningkatkan hasil panen yang lebih baik," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Rabu.
Ia menjelaskan, pupuk itu dikawal dari distributor yang dipercayakan pemerintah untuk dibawa ke para Gapoktan Beriuk Maju yang diketuai Suharlan di Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Termasuk memastikan pendistribusian pupuk subsidi di 12 kelompok tani di wilayah itu.
Danramil 1620-06/Jonggat Kapten Inf Martopo mengatakan untuk penyaluran pupuk pada saat musim tanam saat ini harus tepat sasaran kepada petani sesuai alokasi atau E-RDKK pupuk bersubsidi dari kelompok tani.
"Ini dilakukan untuk mencegah apabila ada oknum-oknum yang berusaha berbuat curang dengan tindakan penimbunan maupun penyelewengan terhadap pupuk bersubsidi tersebut," jelasnya.
Ia menyatakan, pemantauan dan pengawalan pupuk bersubsidi oleh Babinsa yang didistribusikan kepada kelompok tani merupakan salah tugas satuan komando kewilayahan terkecil untuk ikut mendampingi dan mengawasi setiap bantuan dan dukungan dari pemerintah kepada masyarakat.
Seperti halnya pengawasan dan pengawalan perlu dilakukan karena pupuk subsidi rawan untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan mencari keuntungan pribadi.
"Kita akan awasi dan dampingi pupuk subsidi ini jangan sampai jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Danramil berharap agar distributor, agen dan pengecer pupuk bersubsidi dari kios resmi dapat memberikan pelayanan dengan baik, dan tidak menghambat atau menimbun stok pupuk maupun menjual pupuk bersubsidi kepada pihak lain.
Sementara itu, Dandim 1620/Loteng Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan, menyatakan bahwa TNI AD tak henti-hentinya mendukung program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional di wilayah teritorial khususnya di Loteng.
Menurutnya, Kodim 1620/Loteng berperan aktif membantu pemerintah daerah dan para petani, hal itu sebagai tindak lanjut perjanjian kerjasama antara TNI AD dengan Eselon 1 Kementerian Pertanian RI dalam rangka percepatan program pembangunan pertanian guna terwujudnya ketahanan pangan nasional.
"Sebagai langkah nyata ini Kodim 1620/Loteng melalui Babinsa jajaran melakukan pendampingan petani, serta pengawalan pendistribusian pupuk bersubsidi hingga tepat sasaran," katanya.