Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan terdapat lima langkah kebijakan yang mendukung prospek pemulihan ekonomi Indonesia untuk tahun ini.

“Ada lima langkah kebijakan yang mendukung prospek pemulihan ekonomi tersebut,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Sri Mulyani menyebutkan kebijakan pertama adalah pembukaan sektor-sektor produktif dan aman secara nasional maupun di masing-masing daerah.

“Sektor-sektor yang mulai bisa dibuka dan mulai bisa bekerja termasuk manufaktur dilakukan baik secara nasional maupun daerah,” ujar Sri Mulyani.

Kebijakan kedua adalah percepatan dari realisasi kebijakan fiskal terutama dari sisi belanja negara, serta kebijakan ketiga adalah peningkatan dan pertumbuhan kredit perbankan dari sisi permintaan maupun penawaran.

Kebijakan keempat adalah keberlanjutan stimulus moneter dan makroprudensial dan kebijakan kelima adalah percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan khususnya terkait pengembangan UMKM.

“Prospek perekonomian ini akan memerlukan dukungan kebijakan baik untuk akselerasi pemulihan maupun yang sifatnya memperbaiki kondisi fundamental atau struktural perekonomian,” ujar Sri Mulyani.

Tak hanya itu, perbaikan dan pelaksanaan UU Cipta Kerja juga turut berpotensi menciptakan sumber pertumbuhan baru sekaligus mengakselerasi pertumbuhan yang telah ada melalui peningkatan produktivitas.

“Itu juga akan meningkatkan nilai tambah dari sektor-sektor produksi serta integrasi antar sektor dan antar wilayah yang akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani memastikan KSSK akan terus mendukung dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui koordinasi serta sinergi kebijakan maupun instrumen.

“Tentu ini semuanya dilakukan bahwa COVID-19 terus bisa dikendalikan dan dikelola secara baik,” tegasnya.
 

Pewarta : Astrid Faidlatul Habibah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024