Lombok Utara (ANTARA) - Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Nusa Tenggara Barat hadir di Dusun Rangsot Timur, Desa Sigar Penjalin, Lombok Utara. Kali ini, kembali berkolaborasi dengan Lombok Eco International Connection (LEIC) melalui sebuah pemberdayaan masyarakat dengan produk unggulan budidaya lebah trigona "Cahaya Asri" serta optimalisasi pengolahan sumber daya lokal.
Program pendampingan dimulai sejak Maret 2021, yang disertai dengan penyerahan 250 stup lebah madu trigona kepada 25 kepala keluarga (KK). Dari 10 stup yang diserahkan, sebanyak lima stup dibudidaya di setiap KK dan selebihnya dibudidayakan di pondok lebah madu "Cahaya Asri".
Setelah empat bulan masa pendampingan dan juga tiga bulan budidaya lebah madu, akhirnya program ini berhasil melakukan panen raya lebah madu trigona, pada Selasa (13/7).
Namun, tak hanya budidaya lebah madu trigona, wilayah ini juga telah diinisiasi menjadi kawasan wisata yang menawarkan pemandangan alam nan cantik, lengkap dengan homestay, camping ground dan tentunya spot foto yang unik dan menarik.
Terkait dengan kedua program tersebut, Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan menyampaikan apresiasinya terhadap YBM PLN NTB.
"Sinergi semua pihak tentunya akan sangat diperlukan untuk memutar perekonomian masyarakat. Madu trigona dan kawasan wisata ini akan bisa memutar dan menggerakkan perekonomian, khususnya di Dusun Rangsot Barat," kata Danny.
Danny juga menyampaikan bahwa pihaknya juga siap untuk membantu di tengah keterbatasan, mulai dari proses pendampingan, pembibitan, perawatan, panen hingga pemasarannya.
Ketua Ketua Kelompok Trigona Cahaya Saonah, menyambut baik budidaya lebah madu ini karena selain untuk mengisi kegiatan sehari hari, juga dapat menambah penghasilan setiap bulan.
"Dalam sebulan, dari lima stup yang kami budidaya, kami bisa memperoleh Rp100 ribu. Itu belum termasuk penambahan penghasilan dari kelompok. Sangat membantu sekali di tengah kondisi seperti sekarang ini," ujar Saonah.
Dalam satu kali panen, komunitas itu bisa menghasilkan sebanyak 12,5 liter madu dari 125 koloni trigona. Panen dilakukan setelah 3-4 bulan budidaya lebah madu. Hingga kini, hasil panen madu ini telah dikirim ke luar NTB, seperti Jakarta.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB Lasiran menjelaskan bahwa dua program itu merupakan salah satu bentuk komitmen YBM PLN NTB untuk berkontribusi dalam membantu masyarakat, khususnya di NTB.
"YBM merupakan yayasan pengelola zakat dari penghasilan pegawai PLN. Kami sangat berharap, seluruh program yang telah kami laksanakan dapat bermanfaat dan juga memberikan keberkahan untuk masyarakat," kata Lasiran.
Sebelumnya, YBM PLN juga telah melakukan pendampingan untuk program serupa di Dusun Rangsot Timur. Jadi, total stup yang diserahkan adalah sebanyak 500 stup yang dibagikan untuk 50 KK selama dua tahun program berjalan.
Program pendampingan dimulai sejak Maret 2021, yang disertai dengan penyerahan 250 stup lebah madu trigona kepada 25 kepala keluarga (KK). Dari 10 stup yang diserahkan, sebanyak lima stup dibudidaya di setiap KK dan selebihnya dibudidayakan di pondok lebah madu "Cahaya Asri".
Setelah empat bulan masa pendampingan dan juga tiga bulan budidaya lebah madu, akhirnya program ini berhasil melakukan panen raya lebah madu trigona, pada Selasa (13/7).
Namun, tak hanya budidaya lebah madu trigona, wilayah ini juga telah diinisiasi menjadi kawasan wisata yang menawarkan pemandangan alam nan cantik, lengkap dengan homestay, camping ground dan tentunya spot foto yang unik dan menarik.
Terkait dengan kedua program tersebut, Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan menyampaikan apresiasinya terhadap YBM PLN NTB.
"Sinergi semua pihak tentunya akan sangat diperlukan untuk memutar perekonomian masyarakat. Madu trigona dan kawasan wisata ini akan bisa memutar dan menggerakkan perekonomian, khususnya di Dusun Rangsot Barat," kata Danny.
Danny juga menyampaikan bahwa pihaknya juga siap untuk membantu di tengah keterbatasan, mulai dari proses pendampingan, pembibitan, perawatan, panen hingga pemasarannya.
Ketua Ketua Kelompok Trigona Cahaya Saonah, menyambut baik budidaya lebah madu ini karena selain untuk mengisi kegiatan sehari hari, juga dapat menambah penghasilan setiap bulan.
"Dalam sebulan, dari lima stup yang kami budidaya, kami bisa memperoleh Rp100 ribu. Itu belum termasuk penambahan penghasilan dari kelompok. Sangat membantu sekali di tengah kondisi seperti sekarang ini," ujar Saonah.
Dalam satu kali panen, komunitas itu bisa menghasilkan sebanyak 12,5 liter madu dari 125 koloni trigona. Panen dilakukan setelah 3-4 bulan budidaya lebah madu. Hingga kini, hasil panen madu ini telah dikirim ke luar NTB, seperti Jakarta.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB Lasiran menjelaskan bahwa dua program itu merupakan salah satu bentuk komitmen YBM PLN NTB untuk berkontribusi dalam membantu masyarakat, khususnya di NTB.
"YBM merupakan yayasan pengelola zakat dari penghasilan pegawai PLN. Kami sangat berharap, seluruh program yang telah kami laksanakan dapat bermanfaat dan juga memberikan keberkahan untuk masyarakat," kata Lasiran.
Sebelumnya, YBM PLN juga telah melakukan pendampingan untuk program serupa di Dusun Rangsot Timur. Jadi, total stup yang diserahkan adalah sebanyak 500 stup yang dibagikan untuk 50 KK selama dua tahun program berjalan.