Jakarta (ANTARA) - Salah satu personel GAC Audrey Tapiheru sempat vakum selama hampir dua tahun, dia mengaku alasannya karena dia sempat mengalami quarter life crisis.
Tak hanya itu, kesedihan Audrey setelah ditinggal sang ayah pun semakin membuatnya enggan untuk berkarya.
"Tahun 2020 juga salah satu tahun di mana aku, nggak tahu ya kok kayak quarter life crisis kali ya. Jadi kayak 'apakah ini yang ingin aku lakukan' ada momen kayak gitu," ungkap Audrey kepada ANTARA, Senin.
"Sampai akhirnya ya sudah. Salah satu caranya untuk mencari tahu apakah memang ini yang aku cintai adalah aku tetap coba lagi gitu. Jadi aku benar-benar disemangatin sama keluarga aku dan teman-teman aku bahwa kayak 'coba lagi yuk, jangan diem," lanjutnya.
Setelah mendapatkan banyak dukungan dari lingkungannya, Audrey pun akhirnya kembali meyakinkan diri untuk bangkit dan membuat karya terbaru. Dia pun lalu mencoba untuk menulis lagu-lagunya.
Dengan kisahnya ini, Audrey pun berpesan bahwa salah satu tips untuk mengatasi quarter life crisis adalah dengan bangkit dan terus mencoba. Selain itu, Audrey pun berpesan agar tidak terlalu memikirkan tentang komentar orang lain tentang apa yang dilakukan.
"Enggak usah dipikirin. Fokus, kasih yang terbaik saja di saat sekarang ini," ujarnya.
"Ntar kalau orang membanding-bandingkan atau misalkan orang komen kurang enak atau komen enak ya itu sudah sesuatu di luar kendali kita. Tinggal kitanya saja mau memilih untuk menjadikan itu semangat atau menjadikan hal-hal yang membuat kita jadi sedih," tutup Audrey.
Audrey GAC pernah mengalami "quarter life crisis"
Penyanyi Audrey Tapiheru (Antara/Instagram/gac_music)