Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama NTB melakukan vaksinasi masal di sejumlah titik pondok pesantren di Kabupaten Lombok Tengah.
Ketua Satgas NU NTB, Sueb Qury mengatakan, vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan herd immunity bagi masyarakat serta para santri yang ada di pondok pesantren (Ponpes).
"Hari ini ada 5.000 masyarakat yang ikut divaksin," ujarnya di Lombok Tengah, Kamis.
Ia menjelaskan, kegiatan vaksinasi ini tidak hanya dilakukan di Lombok Tengah tetapi sejumlah Ponpes di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara.
"Kegiatan ini belum berakhir karena akan dilanjutkan dibeberapa titik di Lombok Timur dan Lombok Utara," terang Sueb Qury.
Kegiatan yang bersentral di Pondok Pesantren NU Uswatun Hasanah Cempaka Putih dihadiri Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal, Ketua PWNU NTB Prof Masnun Tahir.
Adapun pondok pesantren jadi lokasi vaksinasi sebut Sueb, antara lain Ponpes NU Uswatun Hasanah Cempaka Putih Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang.
Ponpes NU Shautul Mushanif Tenten Lauk Desa Bujak Kecamatan Batukliang. Ponpes Darul Khair Kelurahan Prapen Kecamatan Praya
Ponpes Al-Hasanain Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah. Ponpes Raudatul Ulun As-Sayfiiah Dusun Embung Tangar Desa Banyu Urip Kecamatan Praya Barat dan Ponpes Darul Muhsinin Desa Batujai Kecamatan Praya Barat.
Sementara itu, Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal mengatakan, pelaksanaan vaksinasi massal dilakukan untuk mendukung capaian laju vaksinasi Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Di mana Kabupaten Lombok Tengah menjadi tuan rumah pelaksanaan World Superbike (WSBK) 12-14 Nopember 2021 dan MotoGP 2022 mendatang.
Menjelang pelaksanaan event WSBK satgas percepatan laju vaksinasi NTB menargetkan paling cepat 5 Oktober bisa tercapai angka 70 persen dari populasi Lombok Tengah dan NTB telah divaksin, guna mewujudkan herd immunity atau kekebalan tubuh.
Untuk mengejar target itu, Iqbal menyatakan Polda NTB dan TNI bersama Pemerintah Provinsi NTB sudah membentuk 150 tim paramedis yang terdiri dari petugas screening, vaksinator, dan observasi. Dari ratusan tim tersebut semua disebar di 139 desa di 12 kecamatan di seluruh Kabupaten Lombok Tengah.
"Kalau target ini selesai di Lombok Tengah maka manajemen percepat vaksinasi akan kita geser ke Lombok Barat, Lombok Timur dan seterusnya," katanya.
Ketua Satgas NU NTB, Sueb Qury mengatakan, vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan herd immunity bagi masyarakat serta para santri yang ada di pondok pesantren (Ponpes).
"Hari ini ada 5.000 masyarakat yang ikut divaksin," ujarnya di Lombok Tengah, Kamis.
Ia menjelaskan, kegiatan vaksinasi ini tidak hanya dilakukan di Lombok Tengah tetapi sejumlah Ponpes di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara.
"Kegiatan ini belum berakhir karena akan dilanjutkan dibeberapa titik di Lombok Timur dan Lombok Utara," terang Sueb Qury.
Kegiatan yang bersentral di Pondok Pesantren NU Uswatun Hasanah Cempaka Putih dihadiri Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal, Ketua PWNU NTB Prof Masnun Tahir.
Adapun pondok pesantren jadi lokasi vaksinasi sebut Sueb, antara lain Ponpes NU Uswatun Hasanah Cempaka Putih Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang.
Ponpes NU Shautul Mushanif Tenten Lauk Desa Bujak Kecamatan Batukliang. Ponpes Darul Khair Kelurahan Prapen Kecamatan Praya
Ponpes Al-Hasanain Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah. Ponpes Raudatul Ulun As-Sayfiiah Dusun Embung Tangar Desa Banyu Urip Kecamatan Praya Barat dan Ponpes Darul Muhsinin Desa Batujai Kecamatan Praya Barat.
Sementara itu, Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal mengatakan, pelaksanaan vaksinasi massal dilakukan untuk mendukung capaian laju vaksinasi Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Di mana Kabupaten Lombok Tengah menjadi tuan rumah pelaksanaan World Superbike (WSBK) 12-14 Nopember 2021 dan MotoGP 2022 mendatang.
Menjelang pelaksanaan event WSBK satgas percepatan laju vaksinasi NTB menargetkan paling cepat 5 Oktober bisa tercapai angka 70 persen dari populasi Lombok Tengah dan NTB telah divaksin, guna mewujudkan herd immunity atau kekebalan tubuh.
Untuk mengejar target itu, Iqbal menyatakan Polda NTB dan TNI bersama Pemerintah Provinsi NTB sudah membentuk 150 tim paramedis yang terdiri dari petugas screening, vaksinator, dan observasi. Dari ratusan tim tersebut semua disebar di 139 desa di 12 kecamatan di seluruh Kabupaten Lombok Tengah.
"Kalau target ini selesai di Lombok Tengah maka manajemen percepat vaksinasi akan kita geser ke Lombok Barat, Lombok Timur dan seterusnya," katanya.