Jakarta (ANTARA) - Pameran Food and Hotel Indonesia (FHI) 2021 yang berakhir pada 24 September 2021 secara virtual, dilaporkan sukses menggaet 1.629 pengunjung dan 55 merk bidang industri perhotelan (hospitality), makanan dan minuman (F&B) untuk bergabung dan berbisnis.
Event Director FHI VirtualHub 2021, Juanita Soerakoesoemah, melalui keterangannya pada Selasa mengatakan, pameran yang berlangsung selama 21-24 September 2021 mencatat lebih dari 160 pertemuan bisnis dilakukan secara virtual dan berhasil memfasilitasi terjalinnya 1.725 kontak relasi.
Meskipun di tengah kondisi kebijakan pembatasan sosial, jumlah perusahaan yang bergabung sebagai exhibitor menunjukkan antuasisme yang tinggi terhadap pameran ini. Adapun diskusi berjejaring (networking discussions) terjalin sebanyak lebih dari 1.300 kali.
"FHI VirtualHub berhasil membuka kesempatan kepada para pengunjung untuk menggali wawasan bersama para praktisi terbaik di bidangnya sambil memperluas jejaring bisnis melalui Business Matching Program," kata Juanita.
Ia menjelaskan, selama 15 kali penyelenggaraan ini merupakan kali pertama FHI digelar secara virtual. Tidak hanya pertemuan bisnis secara daring, FHI VirtualHub 2021 juga menyediakan webinar Program Hospitality, F&B Hub Week sebagai wadah komprehensif bagi pebisnis dalam industri untuk berinteraksi bersama, berbagi ide, tren, dan pengetahuan bisnis perhotelan dan F&B yang diisi narasumber terpercaya di bidangnya.
"Program webinar selama 4 hari penyelenggaraan FHI VirtualHub 2021 ini sendiri sampai dihadiri lebih dari 1.500 peserta webinar," kata Juanita.
Juanita menambahkan, PT Pamerindo sebagai penyelenggara FHI VirtualHub 2021 berharap para pelaku bisnis tetap bisa melakukan pertemuan bisnis di tengah pandemik dan dapat memperluas target pasar mereka sekaligus membuka peluang, dengan pengalaman baru dengan menjalin bisnis secara virtual.
Industri F&B sendiri menjadi salah satu sektor prioritas atau key sector yang dipacu untuk dikembangkan dalam program Making Indonesia 4.0 karena terbukti mampu berkontribusi secara konsisten dan signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, di tengah pandemi COVID-19, industri F&B mampu mencatat pertumbuhan positif di angka 2,95 persen pada kuartal II- 2021 dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 6,66 persen.
Sedang menurut data survei NielsenIQ kontribusi pengeluaran konsumen Indonesia untuk belanja makan minum saja mencapai 22 persen pada kuartal I-2021.
Event Director FHI VirtualHub 2021, Juanita Soerakoesoemah, melalui keterangannya pada Selasa mengatakan, pameran yang berlangsung selama 21-24 September 2021 mencatat lebih dari 160 pertemuan bisnis dilakukan secara virtual dan berhasil memfasilitasi terjalinnya 1.725 kontak relasi.
Meskipun di tengah kondisi kebijakan pembatasan sosial, jumlah perusahaan yang bergabung sebagai exhibitor menunjukkan antuasisme yang tinggi terhadap pameran ini. Adapun diskusi berjejaring (networking discussions) terjalin sebanyak lebih dari 1.300 kali.
"FHI VirtualHub berhasil membuka kesempatan kepada para pengunjung untuk menggali wawasan bersama para praktisi terbaik di bidangnya sambil memperluas jejaring bisnis melalui Business Matching Program," kata Juanita.
Ia menjelaskan, selama 15 kali penyelenggaraan ini merupakan kali pertama FHI digelar secara virtual. Tidak hanya pertemuan bisnis secara daring, FHI VirtualHub 2021 juga menyediakan webinar Program Hospitality, F&B Hub Week sebagai wadah komprehensif bagi pebisnis dalam industri untuk berinteraksi bersama, berbagi ide, tren, dan pengetahuan bisnis perhotelan dan F&B yang diisi narasumber terpercaya di bidangnya.
"Program webinar selama 4 hari penyelenggaraan FHI VirtualHub 2021 ini sendiri sampai dihadiri lebih dari 1.500 peserta webinar," kata Juanita.
Juanita menambahkan, PT Pamerindo sebagai penyelenggara FHI VirtualHub 2021 berharap para pelaku bisnis tetap bisa melakukan pertemuan bisnis di tengah pandemik dan dapat memperluas target pasar mereka sekaligus membuka peluang, dengan pengalaman baru dengan menjalin bisnis secara virtual.
Industri F&B sendiri menjadi salah satu sektor prioritas atau key sector yang dipacu untuk dikembangkan dalam program Making Indonesia 4.0 karena terbukti mampu berkontribusi secara konsisten dan signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, di tengah pandemi COVID-19, industri F&B mampu mencatat pertumbuhan positif di angka 2,95 persen pada kuartal II- 2021 dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 6,66 persen.
Sedang menurut data survei NielsenIQ kontribusi pengeluaran konsumen Indonesia untuk belanja makan minum saja mencapai 22 persen pada kuartal I-2021.