Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggelar apel siaga penanganan berbagai potensi bencana hidrometeorologi yang diprediksi akan terjadi hingga Bulan Februari 2022.
Apel siaga bencana itu dipimpin Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, jajaran TNI/Polri, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait serta satgas penanggulangan bencana dari masing-masing OPD, di halaman Pendopo Wali Kota Mataram, Minggu.
Wali kota dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan apel siaga bencana ini merupakan rangkaian untuk membahas persiapan serta skenario penanganan urgensi bencana alam dan non-alam secara terukur, cepat dan juga tepat.
"OPD terkait terkait kami harapkan terus berkeliling untuk menginformasikan kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati," katanya.
Selain itu, penggunaan pengeras suara juga harus diaktifkan lagi untuk menginformasikan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati terutama dengan kondisi hujan deras dan angin yang berpotensi menumbangkan pohon.
"Bencana alam yang sedang dihadapi saat ini ialah tingginya debit air yang sudah melebihi batas toleran yaitu 170, yang seharusnya hanya pada batas 120 mercu bendung air," katanya.
Terkait dengan itu, dinas teknis bersama 325 kepala lingkungan juga diharapkan dapat memetakan dengan baik wilayah-wilayah yang berada pada posisi agak rendah terutama yang mengalami genangan-genangan ringan.
"OPD teknis yang menangani persoalan bencana alam dan non-alam agar mempersiapkan peralatan-peralatan pendukung yang dibutuhkan dalam proses penanganan dengan sebaik-baiknya," katanya
Kegiatan apel siaga bencana dirangkaikan juga dengan pembuatan tenda posko terpadu siaga bencana di halaman Pendopo Wali Kota Mataram.
Hadir pada acara tersebut Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi, Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm. Gunawan, Babinsa se-Kota Mataram, Bhabinkhamtibmas se-Kota Mataram dan OPD terkait Kota Mataram.
Apel siaga bencana itu dipimpin Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, jajaran TNI/Polri, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait serta satgas penanggulangan bencana dari masing-masing OPD, di halaman Pendopo Wali Kota Mataram, Minggu.
Wali kota dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan apel siaga bencana ini merupakan rangkaian untuk membahas persiapan serta skenario penanganan urgensi bencana alam dan non-alam secara terukur, cepat dan juga tepat.
"OPD terkait terkait kami harapkan terus berkeliling untuk menginformasikan kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati," katanya.
Selain itu, penggunaan pengeras suara juga harus diaktifkan lagi untuk menginformasikan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati terutama dengan kondisi hujan deras dan angin yang berpotensi menumbangkan pohon.
"Bencana alam yang sedang dihadapi saat ini ialah tingginya debit air yang sudah melebihi batas toleran yaitu 170, yang seharusnya hanya pada batas 120 mercu bendung air," katanya.
Terkait dengan itu, dinas teknis bersama 325 kepala lingkungan juga diharapkan dapat memetakan dengan baik wilayah-wilayah yang berada pada posisi agak rendah terutama yang mengalami genangan-genangan ringan.
"OPD teknis yang menangani persoalan bencana alam dan non-alam agar mempersiapkan peralatan-peralatan pendukung yang dibutuhkan dalam proses penanganan dengan sebaik-baiknya," katanya
Kegiatan apel siaga bencana dirangkaikan juga dengan pembuatan tenda posko terpadu siaga bencana di halaman Pendopo Wali Kota Mataram.
Hadir pada acara tersebut Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi, Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm. Gunawan, Babinsa se-Kota Mataram, Bhabinkhamtibmas se-Kota Mataram dan OPD terkait Kota Mataram.