Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menurunkan tim public safety center (PSC) untuk berpatroli dan memantau kondisi warga yang terdampak banjir akibat luapan sungai, saluran maupun banjir rob.
"Tim PSC kami tergabung dalam satgas penanganan bencana hindrometrologi. Jadi mereka setiap hari secara bergantian patroli dan memberikan bantuan evakuasi," kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Senin.
Tim PSC RSUD Mataram yang beranggotakan tim medis ini, katanya, melakukan patroli dengan menggunakan mobil ambulans dilengkapi dengan peralatan medis serta obat-obatan.
"Tim kami siap melayani secara cepat masyarakat yang terdampak bencana dan mengalami gangguan kesehatan. Jika membutuhkan perawatan lebih lanjut, korban akan dibawa ke RSUD Kota Mataram," katanya.
Untuk hari ini, lanjutnya, tim PSC RSUD Mataram disiagakan di kawasan Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela, yang merupakan wilayah terdampak banjir rob paling parah di sepanjang sembilan kilometer pesisir pantai. Bahkan 37 kepala keluarga (KK) dievakuasi akibat kejadian itu.
Lebih jauh Eka mengatakan, tim PSC RSUD Mataram memberikan pelayanan kedaruratan secara gratis melalui layanan telepon 087 777 577 119 bebas pulsa dan bisa diakses seluruh warga di daerah itu.
"Jadi kami tidak hanya menangani wilayah Kota Mataram, melainkan se-Nusa Tenggara Barat. Artinya, jika ada panggilan dari luar Mataram kami siap turun ke lokasi atau menghubungkan dengan tim PSC terdekat," katanya.
Data dari BPBD Kota Mataram sebelumnya menyebutkan, akibat cuaca ekstrem pada Sabtu sejak pukul 17.30 hingga 23.00 Wita, lingkungan yang terdampak gelombang pasang adalah di Kelurahan Bintaro, yaitu di Lingkungan Bintaro Jaya, Bugis dan Pondok Perasi.
Selain itu di Kelurahan Banja,r meliputi Lingkungan Bangsal, Kelurahan Tanjung Karang di Lingkungan Bagek Kembar, Penghulu Agung dan Pantai Gading.
Terkait dengan itu, Pemerintah Kota Mataram mengimbau warga untuk waspada dan meminta masyarakat yang berada di sempadan pantai tinggal di rumah keluarga terdekat lainnya, agar terhindar dari dampak banjir rob.
"Tim PSC kami tergabung dalam satgas penanganan bencana hindrometrologi. Jadi mereka setiap hari secara bergantian patroli dan memberikan bantuan evakuasi," kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Senin.
Tim PSC RSUD Mataram yang beranggotakan tim medis ini, katanya, melakukan patroli dengan menggunakan mobil ambulans dilengkapi dengan peralatan medis serta obat-obatan.
"Tim kami siap melayani secara cepat masyarakat yang terdampak bencana dan mengalami gangguan kesehatan. Jika membutuhkan perawatan lebih lanjut, korban akan dibawa ke RSUD Kota Mataram," katanya.
Untuk hari ini, lanjutnya, tim PSC RSUD Mataram disiagakan di kawasan Bagek Kembar, Kecamatan Sekarbela, yang merupakan wilayah terdampak banjir rob paling parah di sepanjang sembilan kilometer pesisir pantai. Bahkan 37 kepala keluarga (KK) dievakuasi akibat kejadian itu.
Lebih jauh Eka mengatakan, tim PSC RSUD Mataram memberikan pelayanan kedaruratan secara gratis melalui layanan telepon 087 777 577 119 bebas pulsa dan bisa diakses seluruh warga di daerah itu.
"Jadi kami tidak hanya menangani wilayah Kota Mataram, melainkan se-Nusa Tenggara Barat. Artinya, jika ada panggilan dari luar Mataram kami siap turun ke lokasi atau menghubungkan dengan tim PSC terdekat," katanya.
Data dari BPBD Kota Mataram sebelumnya menyebutkan, akibat cuaca ekstrem pada Sabtu sejak pukul 17.30 hingga 23.00 Wita, lingkungan yang terdampak gelombang pasang adalah di Kelurahan Bintaro, yaitu di Lingkungan Bintaro Jaya, Bugis dan Pondok Perasi.
Selain itu di Kelurahan Banja,r meliputi Lingkungan Bangsal, Kelurahan Tanjung Karang di Lingkungan Bagek Kembar, Penghulu Agung dan Pantai Gading.
Terkait dengan itu, Pemerintah Kota Mataram mengimbau warga untuk waspada dan meminta masyarakat yang berada di sempadan pantai tinggal di rumah keluarga terdekat lainnya, agar terhindar dari dampak banjir rob.