Lombok Barat (ANTARA) - Warga Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, membawa bantuan makanan, air minum dan logistik lainnya yang sangat dibutuhkan para korban banjir di Kecamatan Gunung Sari, dan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

"Kebetulan saya lagi di Lombok, dan ada musibah banjir, saya langsung berinisiatif menyalurkan bantuan berupa ratusan dus mi instan, air mineral, dan ratusan lembar handuk, selimut, dan tikar," kata H Abidinsyah, pimpinan rombongan warga Berau, Kalimantan Timur, ketika menyalurkan bantuan di Dusun Kekait Daye, Kabupaten Lombok Barat, Kamis.

Ia mengatakan bantuan yang disalurkan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama warga Indonesia yang tertimpa bencana, terlebih warga di Kabupaten Lombok Barat, sudah dua kali menjadi korban bencana alam. Sebelumnya, mereka sudah menjadi korban gempa bumi pada 2018.

"Dulu saat gempa bumi di Lombok, saya juga datang membawa bantuan bahan makanan, dan sebanyak 10 ribu lembar selimut, serta kebutuhan lainnya," ucap H Abidinsyah, yang juga salah seorang pengusaha batu bara di Kaltim.



Bantuan yang diangkut menggunakan tiga mobil bak terbuka itu, kata dia, di sebar ke tiga lokasi di Kabupaten Lombok Barat, yang dilanda banjir cukup parah, yakni di Dusun Kekait Daye, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari. Selain itu, di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, dan Dusun Peresak, Desa Meninting, Kecamatan Batulayar.

Semua bantuan diserahkan langsung kepada ketua posko bencana di masing-masing lokasi. Penyerahan bantuan juga disaksikan oleh aparat desa dan anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang bertugas di setiap posko bencana.

"Penyaluran bantuan untuk korban bencana di setiap daerah sudah menjadi kebiasaan kami, dan saya berharap teman-teman di Kalimantan, khususnya di Kaltim, bisa membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana di wilayah Indonesia," katanya.

H Abidinsyah juga sangat prihatin setelah melihat kondisi bangunan beberapa rumah penduduk yang seluruhnya tertimbun hingga atapnya tidak lagi terlihat. Terlebih, rumah yang rusak tersebut masih tergolong baru selesai dibangun setelah gempa bumi.

"Semoga pemerintah lebih memberi perhatian kepada rakyat yang tertimpa musibah ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dusun Kekait Daye, Desa Kekait, Yusran, mengaku sangat terharu dengan kedatangan warga Berau, Kalimantan Timur, yang rela datang dari jauh untuk melihat kondisi korban banjir sekaligus menyerahkan bantuan makanan dan kebutuhan lainnya.

"Alhamdulillah, kami merasa terharu, orang dari provinsi jauh datang menengok dan memberi perhatian serta bantuan kepada kami di sini. Alhamdulillah kami sangat bersyukur," tuturnya.

Ia menyebutkan banjir bandang yang terjadi pada Senin (6/12), sekitar pukul 08.00 Wita, menyebabkan sebanyak 150 rumah rusak ringan dan 40 rumah rusak berat, empat di antaranya habis tertimbun tanah sehingga tidak terlihat lagi bangunannya.

Bencana alam tersebut juga menyebabkan sebanyak 350 kepala keluarga di dusunnya menjadi korban, sehingga sebagian besar mengungsi ke tempat ibadah karena rumah mereka rusak dan ada yang terendam air bercampur lumpur.

"Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun menyebabkan kerusakan parah dan harta benda penduduk banyak yang rusak terendam air," kata Yusran.*
 

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024