Lombok Barat (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi korban banjir sekaligus menyerahkan bantuan kepada warga terdampak bencana alam di Kecamatan Batulayar, dan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat.
Mensos yang akrab disapa Ibu Risma itu juga meninjau dapur umum yang dioperasikan oleh anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) di lapangan Puskesmas Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.
"Kementerian Sosial telah melakukan upaya penanganan dampak bencana dengan mengerahkan Tagana untuk membantu proses evakuasi, mengasesmen para korban serta menyalurkan kebutuhan logistik," kata Risma.
Tak hanya itu, para Tagana juga telah mendirikan dapur umum sejak Senin (6/12), hingga Kamis (9/12) telah memproduksi sebanyak 13.847 bungkus makanan siap saji.
Delapan titik posko pengungsian juga turut didirikan. Layanan dukungan psikososial (LDP) juga turut diberikan untuk mengurangi beban psikologis dan trauma pascabencana khususnya pada kelompok rentan.
Risma menyebutkan bantuan logistik tanggap darurat juga telah disalurkan dari buffer stock Lombok yang terdiri dari sembako sebanyak 650 paket, foodware 50 paket, family kit 50 paket, kidsware 50 paket, peralatan dapur keluarga 50 paket, tenda gulung 40 lembar, kasur 30 unit dan velbed lima buah.
Bantuan yang diberikan oleh Mensos di lokasi peninjauan, yaitu sarung 500 lembar, mainan anak 200 pcs, snack 300 paket, obat-obatan, biskuit 420 bungkus, dan popok anak 200 pak.
"Total nilai bantuan logistik yang disalurkan sebesar Rp287,72 juta," ujarnya.
Selain itu, Mensos Risma juga menyerahkan santunan ahli waris untuk lima orang korban meninggal dunia senilai Rp75 juta atau masing-masing ahli waris Rp15 juta. Selain itu, santunan bagi korban luka berat untuk satu orang Rp5 juta, sehingga total nilai santunan sebesar Rp80 juta.
Dengan demikian, total bantuan dari Kemensos baik berupa bantuan logistik maupun santunan sebesar Rp367,07 juta.
Sebelumnya pada Minggu (5/12) pukul 02.00 Wita, terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan menyebabkan banjir pada Senin (6/12).
Bencana alam tersebut menyebabkan lima korban jiwa dan ratusan rumah mengalami kerusakan, serta lebih dari 20.000 jiwa terdampak bencana di empat kecamatan di Kabupaten Lombok Barat, yakni Kecamatan Gunungsari, Lingsar, Sekotong, dan Batulayar.
Mensos yang akrab disapa Ibu Risma itu juga meninjau dapur umum yang dioperasikan oleh anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) di lapangan Puskesmas Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.
"Kementerian Sosial telah melakukan upaya penanganan dampak bencana dengan mengerahkan Tagana untuk membantu proses evakuasi, mengasesmen para korban serta menyalurkan kebutuhan logistik," kata Risma.
Tak hanya itu, para Tagana juga telah mendirikan dapur umum sejak Senin (6/12), hingga Kamis (9/12) telah memproduksi sebanyak 13.847 bungkus makanan siap saji.
Delapan titik posko pengungsian juga turut didirikan. Layanan dukungan psikososial (LDP) juga turut diberikan untuk mengurangi beban psikologis dan trauma pascabencana khususnya pada kelompok rentan.
Risma menyebutkan bantuan logistik tanggap darurat juga telah disalurkan dari buffer stock Lombok yang terdiri dari sembako sebanyak 650 paket, foodware 50 paket, family kit 50 paket, kidsware 50 paket, peralatan dapur keluarga 50 paket, tenda gulung 40 lembar, kasur 30 unit dan velbed lima buah.
Bantuan yang diberikan oleh Mensos di lokasi peninjauan, yaitu sarung 500 lembar, mainan anak 200 pcs, snack 300 paket, obat-obatan, biskuit 420 bungkus, dan popok anak 200 pak.
"Total nilai bantuan logistik yang disalurkan sebesar Rp287,72 juta," ujarnya.
Selain itu, Mensos Risma juga menyerahkan santunan ahli waris untuk lima orang korban meninggal dunia senilai Rp75 juta atau masing-masing ahli waris Rp15 juta. Selain itu, santunan bagi korban luka berat untuk satu orang Rp5 juta, sehingga total nilai santunan sebesar Rp80 juta.
Dengan demikian, total bantuan dari Kemensos baik berupa bantuan logistik maupun santunan sebesar Rp367,07 juta.
Sebelumnya pada Minggu (5/12) pukul 02.00 Wita, terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan menyebabkan banjir pada Senin (6/12).
Bencana alam tersebut menyebabkan lima korban jiwa dan ratusan rumah mengalami kerusakan, serta lebih dari 20.000 jiwa terdampak bencana di empat kecamatan di Kabupaten Lombok Barat, yakni Kecamatan Gunungsari, Lingsar, Sekotong, dan Batulayar.