Bandung (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sepakat untuk menjadi investor seorang disabilitas bernama Sintia yang merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Kota Cimahi, Jawa Barat.
Hal itu dilakukannya saat diminta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk naik panggung dalam acara Penerbitan dan Pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil Perseorangan di Gelora Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin.
"Jadi ini pelaku usahanya disabilitas, investornya juga disabilitas, sekarang butuh modal kerja nggak? Pak Menteri BUMN mohon ke sini," kata Bahlil Lahadalia saat berbincang dengan Sintia.
Adapun Sintia merupakan pelaku UMKM yang memproduksi makanan ringan mulai dari pempek, bakso goreng, dan makanan khas Korea. Dia mendapat kesempatan naik panggung bersama para pelaku UMKM lainnya untuk berjumpa dengan para menteri pada momen pembagian NIB.
Sintia mengaku usaha yang ia lakukan di rumahnya itu telah berjalan satu tahun lamanya. Setiap bulannya, Sintia mengaku meraup omzet sekitar Rp1 juta.
Kemudian setelah Erick Thohir naik panggung, Sintia ditanya berapa dana yang diperlukan untuk mengembangkan bisnisnya tersebut. Namun Sintia enggan menyebutkan nominal di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Perlu dana berapa? ngomong aja, pengusaha harus berani," kata Erick Thohir.
"Untuk nominalnya gimana bapak aja. seikhlasnya Bapak Erick," ujar Sintia.
Setelah itu, Sintia mengaku lebih ingin Erick Thohir menjadi investor usahanya dibandingkan hanya diberi suntikan dana. Erick pun lantas menyepakati hal tersebut.
"Oh tidak perlu dana, inginnya jadi investor, luar biasa ini, oke sepakat, nanti ini tolong minta nomor telefonnya, Bismillah ya," kata Erick Thohir.
Adapun gelaran tersebut dihadiri oleh ratusan pelaku UMKM perorangan yang telah mengantongi NIB. Bahlil Lahadalia mengatakan NIB diperlukan untuk mempercepat akses para UMKM untuk mendapatkan modal perbankan.
Karena, kata dia, pengembangan UMKM dinilai sangat penting untuk meningkatkan ekonomi Tanah Air. Selain itu, menurut Bahlil Lahadalia, para UMKM juga berpeluang memperbesar lapangan pekerjaan.
"Sosialisasi (NIB) ini kita bangun dengan langsung turun ke lapangan, start hari ini, tapi kalau sosialisasi dari dinas-dinas dan kementerian kita sudah lakukan sebelumnya," kata Bahlil Lahadalia.
Hal itu dilakukannya saat diminta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk naik panggung dalam acara Penerbitan dan Pembagian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil Perseorangan di Gelora Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin.
"Jadi ini pelaku usahanya disabilitas, investornya juga disabilitas, sekarang butuh modal kerja nggak? Pak Menteri BUMN mohon ke sini," kata Bahlil Lahadalia saat berbincang dengan Sintia.
Adapun Sintia merupakan pelaku UMKM yang memproduksi makanan ringan mulai dari pempek, bakso goreng, dan makanan khas Korea. Dia mendapat kesempatan naik panggung bersama para pelaku UMKM lainnya untuk berjumpa dengan para menteri pada momen pembagian NIB.
Sintia mengaku usaha yang ia lakukan di rumahnya itu telah berjalan satu tahun lamanya. Setiap bulannya, Sintia mengaku meraup omzet sekitar Rp1 juta.
Kemudian setelah Erick Thohir naik panggung, Sintia ditanya berapa dana yang diperlukan untuk mengembangkan bisnisnya tersebut. Namun Sintia enggan menyebutkan nominal di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Perlu dana berapa? ngomong aja, pengusaha harus berani," kata Erick Thohir.
"Untuk nominalnya gimana bapak aja. seikhlasnya Bapak Erick," ujar Sintia.
Setelah itu, Sintia mengaku lebih ingin Erick Thohir menjadi investor usahanya dibandingkan hanya diberi suntikan dana. Erick pun lantas menyepakati hal tersebut.
"Oh tidak perlu dana, inginnya jadi investor, luar biasa ini, oke sepakat, nanti ini tolong minta nomor telefonnya, Bismillah ya," kata Erick Thohir.
Adapun gelaran tersebut dihadiri oleh ratusan pelaku UMKM perorangan yang telah mengantongi NIB. Bahlil Lahadalia mengatakan NIB diperlukan untuk mempercepat akses para UMKM untuk mendapatkan modal perbankan.
Karena, kata dia, pengembangan UMKM dinilai sangat penting untuk meningkatkan ekonomi Tanah Air. Selain itu, menurut Bahlil Lahadalia, para UMKM juga berpeluang memperbesar lapangan pekerjaan.
"Sosialisasi (NIB) ini kita bangun dengan langsung turun ke lapangan, start hari ini, tapi kalau sosialisasi dari dinas-dinas dan kementerian kita sudah lakukan sebelumnya," kata Bahlil Lahadalia.