Jakarta (ANTARA) - Indonesian Fashion Chamber (IFC) memperingati enam tahun berdirinya organisasi profesi desainer fesyen profesional dengan menggelar peragaan busana karya 100 desainer di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
100 karya desainer yang diperagakan oleh 100 model tersebut digelar di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Kamis (16/12). Para desainer yang terlibat dalam peragaan busana merupakan anggota IFC dari seluruh chapter yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Penyelenggaraan peragaan busana ini bertujuan untuk merayakan kreativitas pelaku fesyen tanah air dan mempromosikan desainer Indonesia beserta karyanya kepada publik, baik nasional maupun internasional.
Peragaan busana juga memperlihatkan keragaman karya dari anggota IFC, mulai dari busana konvensional, etnik kontemporer, hingga busana muslim.
“Fashion show ini mencerminkan keragaman member kami. Jadi memang IFC juga banyak desainer-desainer konvensional yang bergerak di bidang pesta, resort wear, street wear, dan sebagainya yang tidak semuanya modest, di samping mungkin sekitar 50 persennya itu memang desainer busana muslim,” kata Ketua Nasional IFC Ali Charisma saat ditemui wartawan di Jakarta, ditulis Jumat.
Ia mengatakan meski industri fesyen Indonesia terkena dampak pandemi yang berat, namun semangat dalam membangun industri fesyen nasional harus tetap dijaga dan didukung oleh berbagai pihak.
“IFC merasa penting sekali memberikan semangat kepada member IFC sebagai pelaku industri fesyen tanah air dengan mempromosikan desainer Indonesia beserta karyanya dan mengkampanyekan bangga dan pakai produk buatan Indonesia,” kata Ali.
Indonesian Fashion Chamber (IFC) memperingati enam tahun berdirinya organisasi profesi desainer fesyen profesional dengan menggelar peragaan busana karya 100 desainer di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta (16/12/2021). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)
Sejak dideklarasikan pada 16 Desember 2015, IFC telah memiliki kurang lebih 250 anggota yang tersebar di 13 chapter di Indonesia.
IFC telah menyelenggarakan berbagai acara peragaan busana, termasuk pada tingkat nasional termasuk Muslim Fashion Festival (MUFFEST) yang sudah berlangsung selama 7 kali dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang berkolaborasi bersama Bank Indonesia selama 8 kali.
Selain itu, IFC juga telah menggelar sejumlah acara pada tingkat daerah, seperti Surabaya Fashion Parade, Bali Fashion Trend, Jogja Fashion Week, dan Malang Fashion Week.
Perhelatan hari jadi enam tahun ini menjadi momentum bagi IFC untuk menguatkan komitmen untuk tetap berkontribusi terhadap pengembangan industri fesyen Indonesia.
Selain itu, IFC juga berkomitmen menggiatkan program dan kegiatan lebih optimal, berkesinambungan, dan berkelanjutan agar ekosistem industri fesyen di tanah air berkembang hingga mewujudkan cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim global.
100 karya desainer yang diperagakan oleh 100 model tersebut digelar di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Kamis (16/12). Para desainer yang terlibat dalam peragaan busana merupakan anggota IFC dari seluruh chapter yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Penyelenggaraan peragaan busana ini bertujuan untuk merayakan kreativitas pelaku fesyen tanah air dan mempromosikan desainer Indonesia beserta karyanya kepada publik, baik nasional maupun internasional.
Peragaan busana juga memperlihatkan keragaman karya dari anggota IFC, mulai dari busana konvensional, etnik kontemporer, hingga busana muslim.
“Fashion show ini mencerminkan keragaman member kami. Jadi memang IFC juga banyak desainer-desainer konvensional yang bergerak di bidang pesta, resort wear, street wear, dan sebagainya yang tidak semuanya modest, di samping mungkin sekitar 50 persennya itu memang desainer busana muslim,” kata Ketua Nasional IFC Ali Charisma saat ditemui wartawan di Jakarta, ditulis Jumat.
Ia mengatakan meski industri fesyen Indonesia terkena dampak pandemi yang berat, namun semangat dalam membangun industri fesyen nasional harus tetap dijaga dan didukung oleh berbagai pihak.
“IFC merasa penting sekali memberikan semangat kepada member IFC sebagai pelaku industri fesyen tanah air dengan mempromosikan desainer Indonesia beserta karyanya dan mengkampanyekan bangga dan pakai produk buatan Indonesia,” kata Ali.
Sejak dideklarasikan pada 16 Desember 2015, IFC telah memiliki kurang lebih 250 anggota yang tersebar di 13 chapter di Indonesia.
IFC telah menyelenggarakan berbagai acara peragaan busana, termasuk pada tingkat nasional termasuk Muslim Fashion Festival (MUFFEST) yang sudah berlangsung selama 7 kali dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang berkolaborasi bersama Bank Indonesia selama 8 kali.
Selain itu, IFC juga telah menggelar sejumlah acara pada tingkat daerah, seperti Surabaya Fashion Parade, Bali Fashion Trend, Jogja Fashion Week, dan Malang Fashion Week.
Perhelatan hari jadi enam tahun ini menjadi momentum bagi IFC untuk menguatkan komitmen untuk tetap berkontribusi terhadap pengembangan industri fesyen Indonesia.
Selain itu, IFC juga berkomitmen menggiatkan program dan kegiatan lebih optimal, berkesinambungan, dan berkelanjutan agar ekosistem industri fesyen di tanah air berkembang hingga mewujudkan cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim global.