Lombok Barat (ANTARA) - Pengelola Desa Wisata Melon di Desa Kebon Ayu Lombok Barat Nusa Tenggara Barat ikut menyambut perhelatan MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika dengan menyiapkan rumah penginapan (homestay) untuk menampung penonton yang tidak mendapatkan kamar hotel.
"Desa Kebon Ayu saat ini sedang menyiapkan homestay berbasis rumah penduduk untuk menyambut gelaran MotoGP," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Saepul Akhkam, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya terus memberikan pendampingan kepada pengelola Desa Wisata Kebon Ayu sehingga menjadi desa wisata yang menghasilkan produk wisata berkelanjutan, khususnya agrowisata berbasis golden melon.
Pengelola desa wisata, lanjut Akhkam, juga didorong untuk memanfaatkan momen MotoGP untuk menciptakan pasar agrowisata berbasis golden melon, sehingga pengunjungnya tidak hanya dari wisatawan lokal.
"Bila perlu setiap bulan harus ada event dan kemudian setiap event itu harus ada pasarnya tersendiri, itu yang menarik, tidak hanya kita garap pasar lokal," ujarnya.
Herman, salah seorang wisatawan mengakui bahwa golden melon hasil budi daya petani di Desa Kebon Ayu mempunyai kualitas yang bagus dari segi rasa. Hal ini bisa menjadi penunjang bagi atraksi wisata lain yang dimiliki Desa Kebon Ayu, yang juga dikenal sebagai salah satu sentra kain tenun.
"Memetik melon segar langsung dari pohonnya itu sangat seru, ditambah lokasinya yang asri, ada bukit dan ada juga persawahan yang berwarna hijau," katanya.
Senada dengan Herman, pengunjung lainya, Wulansari juga mengakui rasa dari golden melon di Desa Wisata Kebon Ayu sangat enak dan manis legit. Lokasinya juga cukup asri dan bagus untuk berswafoto.
"Desa Kebon Ayu saat ini sedang menyiapkan homestay berbasis rumah penduduk untuk menyambut gelaran MotoGP," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Saepul Akhkam, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya terus memberikan pendampingan kepada pengelola Desa Wisata Kebon Ayu sehingga menjadi desa wisata yang menghasilkan produk wisata berkelanjutan, khususnya agrowisata berbasis golden melon.
Pengelola desa wisata, lanjut Akhkam, juga didorong untuk memanfaatkan momen MotoGP untuk menciptakan pasar agrowisata berbasis golden melon, sehingga pengunjungnya tidak hanya dari wisatawan lokal.
"Bila perlu setiap bulan harus ada event dan kemudian setiap event itu harus ada pasarnya tersendiri, itu yang menarik, tidak hanya kita garap pasar lokal," ujarnya.
Herman, salah seorang wisatawan mengakui bahwa golden melon hasil budi daya petani di Desa Kebon Ayu mempunyai kualitas yang bagus dari segi rasa. Hal ini bisa menjadi penunjang bagi atraksi wisata lain yang dimiliki Desa Kebon Ayu, yang juga dikenal sebagai salah satu sentra kain tenun.
"Memetik melon segar langsung dari pohonnya itu sangat seru, ditambah lokasinya yang asri, ada bukit dan ada juga persawahan yang berwarna hijau," katanya.
Senada dengan Herman, pengunjung lainya, Wulansari juga mengakui rasa dari golden melon di Desa Wisata Kebon Ayu sangat enak dan manis legit. Lokasinya juga cukup asri dan bagus untuk berswafoto.