Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Adi Bagus Karya, menyoroti mahalnya biaya sewa gerai atau kios di Bazar Mandalika yang dibangun PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC).
"Biaya sewa terlalu tinggi, sehingga menyulitkan UMKM untuk menjangkaunya. Akibatnya, banyak kios yang masih kosong," kata Adi Bagus Karya di Praya, Rabu.
Untuk itu, atas nama wakil rakyat ia berharap kepada Pemda maupun ITDC selaku pengelola bazar untuk bisa memberikan harga sewa yang tidak terlalu membebani pelaku UMKM.
"Sewanya harus diturunkan sesuai kondisi saat ini, karena wisatawan yang datang juga belum begitu normal dampak pandemi COVID-19," katanya
Meski begitu, Adi tidak merinci lebih lanjut berapa biaya sewa gerao yang dipatok penyelenggara bazar.
Ia hanya mengatakan, bahwa kondisi para pelaku UMKM saat baru mulai bangkit, sehingga hanya beberapa dari kegiatan seperti ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika.
"Tujuan bazar ini dibangun untuk memberdayakan masyarakat dan guna meningkatkan ekonomi mereka. Sehingga sewanya lebih murah," katanya.
Untuk itu, persoalan sewa lapak di Bazar bagi UMKM itu juga akan dibahas lebih lanjut dengan dinas terkait guna mencari solusi terbaik dan pihaknya juga akan turun melakukan koordinasi dengan ITDC selaku pengelola kawasan.
"Kita akan bahas nanti dengan dinas terkait, supaya sewa lapak itu tidak terlalu mahal dan warga bisa berjualan di sana," katanya.
Sebelumnya, Lalu Alamin warga lingkar KEK Mandalika mengatakan, warga mengeluhkan sewa kios Bazar Mandalika yang dinilai cukup memberatkan warga lokal, sehingga banyak yang tidak mau menempati kios tersebut dan mereka memilih berjualan keliling ke area publik di KEK Mandalika.
"Selama ini PT ITDC kurang transparan dalam pengelolaan Bazar Mandalika tersebut, karena alur sistem sewa kios tersebut masih banyak yang belum tahu dan sewanya terlalu tinggi Rp100 ribu perhari," katanya.
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah daerah maupun ITDC memberikan keringanan sewa kepada para pelaku UMKM yang ingin menempati Bazar Mandalika tersebut.
"Potensi Bazar ini cukup baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, namun harus dikelola dengan baik," katanya.
Sementara itu, Head Of Marketing MGPA Aji Aditra mengatakan, pihak terus melakukan persiapan termasuk pemanfaatan Bazar Mandalika untuk UMKM dan saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM.
"Semua sedang kita persiapkan untuk pemanfaatan bagi UMKM, sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat," katanya.
"Biaya sewa terlalu tinggi, sehingga menyulitkan UMKM untuk menjangkaunya. Akibatnya, banyak kios yang masih kosong," kata Adi Bagus Karya di Praya, Rabu.
Untuk itu, atas nama wakil rakyat ia berharap kepada Pemda maupun ITDC selaku pengelola bazar untuk bisa memberikan harga sewa yang tidak terlalu membebani pelaku UMKM.
"Sewanya harus diturunkan sesuai kondisi saat ini, karena wisatawan yang datang juga belum begitu normal dampak pandemi COVID-19," katanya
Meski begitu, Adi tidak merinci lebih lanjut berapa biaya sewa gerao yang dipatok penyelenggara bazar.
Ia hanya mengatakan, bahwa kondisi para pelaku UMKM saat baru mulai bangkit, sehingga hanya beberapa dari kegiatan seperti ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika.
"Tujuan bazar ini dibangun untuk memberdayakan masyarakat dan guna meningkatkan ekonomi mereka. Sehingga sewanya lebih murah," katanya.
Untuk itu, persoalan sewa lapak di Bazar bagi UMKM itu juga akan dibahas lebih lanjut dengan dinas terkait guna mencari solusi terbaik dan pihaknya juga akan turun melakukan koordinasi dengan ITDC selaku pengelola kawasan.
"Kita akan bahas nanti dengan dinas terkait, supaya sewa lapak itu tidak terlalu mahal dan warga bisa berjualan di sana," katanya.
Sebelumnya, Lalu Alamin warga lingkar KEK Mandalika mengatakan, warga mengeluhkan sewa kios Bazar Mandalika yang dinilai cukup memberatkan warga lokal, sehingga banyak yang tidak mau menempati kios tersebut dan mereka memilih berjualan keliling ke area publik di KEK Mandalika.
"Selama ini PT ITDC kurang transparan dalam pengelolaan Bazar Mandalika tersebut, karena alur sistem sewa kios tersebut masih banyak yang belum tahu dan sewanya terlalu tinggi Rp100 ribu perhari," katanya.
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah daerah maupun ITDC memberikan keringanan sewa kepada para pelaku UMKM yang ingin menempati Bazar Mandalika tersebut.
"Potensi Bazar ini cukup baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, namun harus dikelola dengan baik," katanya.
Sementara itu, Head Of Marketing MGPA Aji Aditra mengatakan, pihak terus melakukan persiapan termasuk pemanfaatan Bazar Mandalika untuk UMKM dan saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM.
"Semua sedang kita persiapkan untuk pemanfaatan bagi UMKM, sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat," katanya.