Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Tim SAR gabungan menemukan Misbah (54), korban yang terseret arus ombak di Pantai Was-was Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Warga Desa Borok Toyang tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit dalam keterangan tertulisnya di Selong, Minggu.
Korban dilaporkan tenggelam pada Sabtu (19/2) sore, saat pergi bersama temannya ke lokasi kejadian untuk mencari kerang. Tidak lama kemudian tiba-tiba korban terseret ombak dan tenggelam, dan temannya melaporkan kejadian tersebut kepada aparat.
Selanjutnya, atas informasi tersebut, Kantor SAR Mataram menerjunkan tim rescue sejak malam, melakukan pencarian bersama Unit SAR Lombok Timur, pemadam kebakaran dan warga setempat.
"Korban ditemukan meninggal dunia tadi pagi pukul 06.30 Wita di sekitar lokasi kejadian,'' katanya.
Selanjutnya, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di pemakaman umum desa setempat dan keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Dengan adanya kejadian itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dampak gelombang tinggi yang mencapai dua meter di wilayah NTB berdasarkan informasi dari BMKG.
"Tetap waspada dampak cuaca yang terjadi di awal tahun ini," katanya.
"Warga Desa Borok Toyang tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit dalam keterangan tertulisnya di Selong, Minggu.
Korban dilaporkan tenggelam pada Sabtu (19/2) sore, saat pergi bersama temannya ke lokasi kejadian untuk mencari kerang. Tidak lama kemudian tiba-tiba korban terseret ombak dan tenggelam, dan temannya melaporkan kejadian tersebut kepada aparat.
Selanjutnya, atas informasi tersebut, Kantor SAR Mataram menerjunkan tim rescue sejak malam, melakukan pencarian bersama Unit SAR Lombok Timur, pemadam kebakaran dan warga setempat.
"Korban ditemukan meninggal dunia tadi pagi pukul 06.30 Wita di sekitar lokasi kejadian,'' katanya.
Selanjutnya, korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di pemakaman umum desa setempat dan keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Dengan adanya kejadian itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dampak gelombang tinggi yang mencapai dua meter di wilayah NTB berdasarkan informasi dari BMKG.
"Tetap waspada dampak cuaca yang terjadi di awal tahun ini," katanya.