Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mulai melaksanakan Musrenbang 2022 untuk sinkronisasi agenda dan prioritas pembangunan antara pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
"Pemerintah daerah telah menetapkan tujuh prioritas pembangunan 2022 untuk diselaraskan dengan prioritas nasional dan provinsi," kata Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri saat acara Musrembang di Kecamatan Praya, Rabu.
Prioritas pembangunan 2022 untuk diselaraskan dengan prioritas nasional dan provinsi yakni jalan dan irigasi kondisi baik, produk UMKM berkualitas dan Desa wisata bertaraf internasional.
Selain itu juga, Integrasi pelayanan publik, ketahanan pangan melalui penguatan komoditas unggulan, pembangunan sumber daya manusia dan layanan dasar dan penanaman nilai budaya.
"Tahun ini mengusung tema “rurung lempek gumi paer untuk pemulihan ekonomi," katanya.
Di tengah dinamika dan perubahan nasional dan global akibat COVID- 19 yang terjadi dua tahun terakhir menuntut untuk terus melakukan penyesuaian dalam tata kehidupan bermasyarakat termasuk dalam melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan.
"Forum ini untuk memperoleh masukan yang substantif dan menyeluruh dalam rangka penyempurnaan rancangan RKPD Kabupaten Lombok Tengah 2023," katanya.
Selain itu, musyawarah ini merupakan forum untuk mempertemukan dan mempersatukan visi kita semua dalam rangka mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat lombok tengah.
"Capaian pembangunan yang selama ini dilaksanakan menampakkan hasil yang cukup signifikan seperti angka kemiskinan menurun sejak tahun 2016 dari 15,8 persen menjadi 13,44 persen di akhir 2021," katanya.
"Pemerintah daerah telah menetapkan tujuh prioritas pembangunan 2022 untuk diselaraskan dengan prioritas nasional dan provinsi," kata Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri saat acara Musrembang di Kecamatan Praya, Rabu.
Prioritas pembangunan 2022 untuk diselaraskan dengan prioritas nasional dan provinsi yakni jalan dan irigasi kondisi baik, produk UMKM berkualitas dan Desa wisata bertaraf internasional.
Selain itu juga, Integrasi pelayanan publik, ketahanan pangan melalui penguatan komoditas unggulan, pembangunan sumber daya manusia dan layanan dasar dan penanaman nilai budaya.
"Tahun ini mengusung tema “rurung lempek gumi paer untuk pemulihan ekonomi," katanya.
Di tengah dinamika dan perubahan nasional dan global akibat COVID- 19 yang terjadi dua tahun terakhir menuntut untuk terus melakukan penyesuaian dalam tata kehidupan bermasyarakat termasuk dalam melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan.
"Forum ini untuk memperoleh masukan yang substantif dan menyeluruh dalam rangka penyempurnaan rancangan RKPD Kabupaten Lombok Tengah 2023," katanya.
Selain itu, musyawarah ini merupakan forum untuk mempertemukan dan mempersatukan visi kita semua dalam rangka mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat lombok tengah.
"Capaian pembangunan yang selama ini dilaksanakan menampakkan hasil yang cukup signifikan seperti angka kemiskinan menurun sejak tahun 2016 dari 15,8 persen menjadi 13,44 persen di akhir 2021," katanya.