Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki memperkirakan perputaran uang atau transaksi UMKM selama MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Kabupaten Lombok Tengah bisa mencapai Rp90 miliar.
"Dari 1.300 UMKM yang kita kurasi itu potensi yang kita hitung bisa sampai Rp90 miliar perputaran uang selama event MotoGP," ujar Teten Masduki saat membuka NTB Invotek Expo 2022 di Halaman Kantor BRIDA Provinsi NTB di Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
Ia mengatakan, meski jumlah ini baru perkiraan awal karena event masih berlangsung. Namun, dengan jumlah penonton mencapai 65 ribu orang dan jumlah UMKM mencapai 1.300 maka angka itu bisa saja terjadi.
"Kalau penonton itu sekali makan aja Rp50 ribu terus hitungannya 3 kali makan dalam sehari dan kalikan selama 4 hari atau 5 hari mereka disini (Lombok). Itu baru dari kuliner saja, belum merchandise, aksesoris dan lain-lain," terangnya.
Menurut Teten, selain soal berapa rupiah yang diperoleh. Namun, manfaat penting yang bisa didapat dari event sekelas MotoGP tersebut adalah bagaimana UMKM lokal dapat mempromosikan produknya bisa semakin dikenal dunia sehingga imbasnya bisa menaikkan omset atau pendapatan.
"Makanya ke depan produk apa yang paling diminati di MotoGP itu yang harus jadi prioritas. Kalau makan atau kuliner tidak ada masalah karena pasti banyak yang beli. Tapi souvenir, asesoris atau ekraf yang terkait MotoGP yang nantinya betul-betul harus didorong," katanya.
"Dari 1.300 UMKM yang kita kurasi itu potensi yang kita hitung bisa sampai Rp90 miliar perputaran uang selama event MotoGP," ujar Teten Masduki saat membuka NTB Invotek Expo 2022 di Halaman Kantor BRIDA Provinsi NTB di Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
Ia mengatakan, meski jumlah ini baru perkiraan awal karena event masih berlangsung. Namun, dengan jumlah penonton mencapai 65 ribu orang dan jumlah UMKM mencapai 1.300 maka angka itu bisa saja terjadi.
"Kalau penonton itu sekali makan aja Rp50 ribu terus hitungannya 3 kali makan dalam sehari dan kalikan selama 4 hari atau 5 hari mereka disini (Lombok). Itu baru dari kuliner saja, belum merchandise, aksesoris dan lain-lain," terangnya.
Menurut Teten, selain soal berapa rupiah yang diperoleh. Namun, manfaat penting yang bisa didapat dari event sekelas MotoGP tersebut adalah bagaimana UMKM lokal dapat mempromosikan produknya bisa semakin dikenal dunia sehingga imbasnya bisa menaikkan omset atau pendapatan.
"Makanya ke depan produk apa yang paling diminati di MotoGP itu yang harus jadi prioritas. Kalau makan atau kuliner tidak ada masalah karena pasti banyak yang beli. Tapi souvenir, asesoris atau ekraf yang terkait MotoGP yang nantinya betul-betul harus didorong," katanya.