Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan sebanyak 11 puskesmas setempat Mataram siap membuka layanan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau "booster", sesuai dengan instruksi pemerintah yang akan menjadikan vaksin dosis ketiga menjadi syarat mudik lebaran.
"Untuk layanan booster, selain di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, 11 puskesmas setempat juga siap melayani vaksinasi booster," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.
Usman mengatakan, jika sebelumnya untuk layanan vaksinasi dibagi dua dengan RSUD Mataram agar lebih fokus dalam pembagian RSUD melayani booster, sedangkan puskesmas fokus ke vaksinasi anak usia 6-11 tahun melalui sekolah-sekolah.
"Tapi untuk mengoptimalkan cakupan setelah ada kebijakan pemerintah itu, vaksinasi booster kita buka juga di puskesmas," katanya.
Menurut Usman, vaksin penguat atau "booster" vaksin COVID-19 memiliki efikasi mencegah penularan COVID-19 di atas 90 persen, karena itu masyarakat terutama lansia diharapkan melakukan vaksinasi tersebut.
"Tingkat efikasi dua kali vaksin terhadap penularan COVID-19 sekitar 63 persen, tapi jika ditambah 'booster' bisa mencapai di atas 90 persen," katanya.
Usman mengakui, cakupan vaksinasi booster di Kota Mataram masih rendah, yakni baru mencapai sekitar 11 persen.
Karena itu, dengan adanya kebijakan pemerintah yang akan menjadikan booster sebagai syarat mudik lebaran tahun ini, bisa memotivasi masyarakat untuk melakukan vaksinasi penguat.
"Untuk stok vaksin booster masih aman, angka pastinya saya kurang hafal. Tapi kalau sekitar 1.000 dosis kami masih ada," katanya.
"Untuk layanan booster, selain di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, 11 puskesmas setempat juga siap melayani vaksinasi booster," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.
Usman mengatakan, jika sebelumnya untuk layanan vaksinasi dibagi dua dengan RSUD Mataram agar lebih fokus dalam pembagian RSUD melayani booster, sedangkan puskesmas fokus ke vaksinasi anak usia 6-11 tahun melalui sekolah-sekolah.
"Tapi untuk mengoptimalkan cakupan setelah ada kebijakan pemerintah itu, vaksinasi booster kita buka juga di puskesmas," katanya.
Menurut Usman, vaksin penguat atau "booster" vaksin COVID-19 memiliki efikasi mencegah penularan COVID-19 di atas 90 persen, karena itu masyarakat terutama lansia diharapkan melakukan vaksinasi tersebut.
"Tingkat efikasi dua kali vaksin terhadap penularan COVID-19 sekitar 63 persen, tapi jika ditambah 'booster' bisa mencapai di atas 90 persen," katanya.
Usman mengakui, cakupan vaksinasi booster di Kota Mataram masih rendah, yakni baru mencapai sekitar 11 persen.
Karena itu, dengan adanya kebijakan pemerintah yang akan menjadikan booster sebagai syarat mudik lebaran tahun ini, bisa memotivasi masyarakat untuk melakukan vaksinasi penguat.
"Untuk stok vaksin booster masih aman, angka pastinya saya kurang hafal. Tapi kalau sekitar 1.000 dosis kami masih ada," katanya.