Mataram (ANTARA) - Polda NTB mengingatkan mewanti-wanti agar para calon siswa Polri agar tidak tergiur dengan oknum yang mengaku mampu meluluskan dengan imbalan atau "penembak di atas kuda".
Jika ada hal seperti itu maka dipastikan merupakan modus penipuan, kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto SIK MSi di sela-sela tes kesehatan penerimaan terpadu yang berlangsung di gedung Sasana Dharma Polda NTB, Selasa.
“Hati-hati dengan para penembak di atas kuda yang sebenarnya merupakan spekulan dalam proses penerimaan Polri,” kata Artanto.
Penembak di atas kuda merupakan istilah untuk oknum baik internal maupun eksternal yang berspekulasi mengaku mampu meluluskan, namun sejatinya calon siswa Polri itu lulus secara murni atau tidak lulus karena memang tidak memenuhi syarat dalam penerimaan.
“Dalam kesempatan ini kami sampaikan agar para Calon Siswa maupun keluarga agar tidak tergiur dengan calo. Jika ada yang mengaku mampu meluluskan, maka dapat dipastikan itu adalah penipuan. Segera laporkan dan kami proses,” tegasnya.
Demikian pula disampaikan pengawas eksternal penerimaan Polri, Syarif Hasim dari Lingkar Study Transformasi yang ditemui dalam kesempatan yang sama.
“Dua tahun ini saya dipercaya mengawasi penerimaan Polri di Polda NTB dan tidak ada saya temukan celah untuk dilakukan permainan yang bisa dilakukan oleh calo,” ungkapnya.
Menurutnya, jika ada oknum yang mengaku dapat meluluskan maka itu dipastikan merupakan modus penipuan dan sangat merugikan bagi Calon Siswa itu sendiri maupun bagi nama baik Kepolisian.
Jika ada hal seperti itu maka dipastikan merupakan modus penipuan, kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto SIK MSi di sela-sela tes kesehatan penerimaan terpadu yang berlangsung di gedung Sasana Dharma Polda NTB, Selasa.
“Hati-hati dengan para penembak di atas kuda yang sebenarnya merupakan spekulan dalam proses penerimaan Polri,” kata Artanto.
Penembak di atas kuda merupakan istilah untuk oknum baik internal maupun eksternal yang berspekulasi mengaku mampu meluluskan, namun sejatinya calon siswa Polri itu lulus secara murni atau tidak lulus karena memang tidak memenuhi syarat dalam penerimaan.
“Dalam kesempatan ini kami sampaikan agar para Calon Siswa maupun keluarga agar tidak tergiur dengan calo. Jika ada yang mengaku mampu meluluskan, maka dapat dipastikan itu adalah penipuan. Segera laporkan dan kami proses,” tegasnya.
Demikian pula disampaikan pengawas eksternal penerimaan Polri, Syarif Hasim dari Lingkar Study Transformasi yang ditemui dalam kesempatan yang sama.
“Dua tahun ini saya dipercaya mengawasi penerimaan Polri di Polda NTB dan tidak ada saya temukan celah untuk dilakukan permainan yang bisa dilakukan oleh calo,” ungkapnya.
Menurutnya, jika ada oknum yang mengaku dapat meluluskan maka itu dipastikan merupakan modus penipuan dan sangat merugikan bagi Calon Siswa itu sendiri maupun bagi nama baik Kepolisian.