Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) meningkatkan pengamanan arus mudik Lebaran tahun 2022 dengan menambah jumlah personel pengatur lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan.
"Jadi 'penebalan' pengamanan arus mudik Lebaran, kami laksanakan dengan meningkatkan jumlah personel di lapangan," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto, di Mataram, Minggu.
Anggota tambahan tersebut, katanya, ditarik dari sejumlah satuan kerja lainnya untuk membantu personel lalu lintas mengatur pergerakan arus kendaraan.
"Seperti di kawasan Pelabuhan Lembar, petugas banyak diturunkan di sepanjang jalur menuju pelabuhan yang rawan macet," ujarnya.
Meskipun nantinya terjadi lonjakan arus kendaraan, Artanto meyakinkan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut, tanpa harus menerapkan rekayasa lalu lintas.
"Untuk rekayasa lalu lintas itu nanti sepekan setelah Lebaran, tepatnya pas Lebaran Ketupat. Jadi untuk sekarang ini situasi masih bisa dikendalikan dengan tambahan personel pengatur lalu lintas," ujar dia.
Dalam kegiatan pengamanan arus mudik Lebaran tahun 2022, jajaran kepolisian turun bersama instansi terkait dan lembaga lainnya. Kegiatan terpadu ini dilaksanakan dalam Operasi Ketupat Rinjani 2022 yang berlangsung mulai 28 April hingga 9 Mei 2022.
Selain mengatur arus kendaraan, pengamanan juga difokuskan pada keselamatan jiwa, baik dalam keamanan maupun kesehatan pemudik saat berkendara.
"Seperti di Pelabuhan Lembar, kami siapkan pos pelayanan terpadu. Di situ ada seluruh pihak terkait, TNI, Polri, damkar, Dishub, semua, termasuk bidang kesehatan," katanya pula.
Dalam hal kesehatan, petugas tidak hanya memberi fasilitas vaksinasi COVID-19. Bahkan untuk cek kesehatan, kebutuhan obat-obatan, sampai pada pemberian tindakan pertolongan pertama terhadap insiden fatal, telah disiapkan.
"Jadi semua ada di situ (pos pelayanan terpadu). Kalau pun ada korban kecelakaan atau pun gangguan kesehatan yang sifatnya fatal, sudah ada tim medis lengkap dengan ambulans yang siap angkut ke rumah sakit," ujar Artanto.
Dalam pengamanan arus mudik Lebaran ini, kepolisian bersama pihak lainnya turut memantau sekaligus mengingatkan warga untuk taat protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
"Tidak lupa, pencegahan aksi kejahatan yang paling utama. Pengawasan dilakukan dengan patroli rutin," ujarnya lagi.
"Jadi 'penebalan' pengamanan arus mudik Lebaran, kami laksanakan dengan meningkatkan jumlah personel di lapangan," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto, di Mataram, Minggu.
Anggota tambahan tersebut, katanya, ditarik dari sejumlah satuan kerja lainnya untuk membantu personel lalu lintas mengatur pergerakan arus kendaraan.
"Seperti di kawasan Pelabuhan Lembar, petugas banyak diturunkan di sepanjang jalur menuju pelabuhan yang rawan macet," ujarnya.
Meskipun nantinya terjadi lonjakan arus kendaraan, Artanto meyakinkan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut, tanpa harus menerapkan rekayasa lalu lintas.
"Untuk rekayasa lalu lintas itu nanti sepekan setelah Lebaran, tepatnya pas Lebaran Ketupat. Jadi untuk sekarang ini situasi masih bisa dikendalikan dengan tambahan personel pengatur lalu lintas," ujar dia.
Dalam kegiatan pengamanan arus mudik Lebaran tahun 2022, jajaran kepolisian turun bersama instansi terkait dan lembaga lainnya. Kegiatan terpadu ini dilaksanakan dalam Operasi Ketupat Rinjani 2022 yang berlangsung mulai 28 April hingga 9 Mei 2022.
Selain mengatur arus kendaraan, pengamanan juga difokuskan pada keselamatan jiwa, baik dalam keamanan maupun kesehatan pemudik saat berkendara.
"Seperti di Pelabuhan Lembar, kami siapkan pos pelayanan terpadu. Di situ ada seluruh pihak terkait, TNI, Polri, damkar, Dishub, semua, termasuk bidang kesehatan," katanya pula.
Dalam hal kesehatan, petugas tidak hanya memberi fasilitas vaksinasi COVID-19. Bahkan untuk cek kesehatan, kebutuhan obat-obatan, sampai pada pemberian tindakan pertolongan pertama terhadap insiden fatal, telah disiapkan.
"Jadi semua ada di situ (pos pelayanan terpadu). Kalau pun ada korban kecelakaan atau pun gangguan kesehatan yang sifatnya fatal, sudah ada tim medis lengkap dengan ambulans yang siap angkut ke rumah sakit," ujar Artanto.
Dalam pengamanan arus mudik Lebaran ini, kepolisian bersama pihak lainnya turut memantau sekaligus mengingatkan warga untuk taat protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
"Tidak lupa, pencegahan aksi kejahatan yang paling utama. Pengawasan dilakukan dengan patroli rutin," ujarnya lagi.