Kota Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau, T Yuliansyah mengatakan pemerintah membangun duplikasi Jembatan Nilo untuk menghubungkan ruas Jalan Nasional Lintas daerah Lago menuju Sorek pada KM 85 + 000 Jalintim Riau di Kabupaten Pelalawan.

"Pembangunan duplikasi jembatan Sungai Nilo ini dibutuhkan untuk menghindari potensi bencana, karena tidak dapat menampung tonase kendaraan yang melewati jembatan lama, apalagi jembatan lama sudah berumur 40 tahun," kata Yuliansyah kepada media di Pekanbaru, Jumat.

Dia mengatakan, pekerjaan fisik proyek Jembatan Nilo dengan panjang 300 m dan jembatan pendekat sepanjang 275 m, serta lebar 9 m, dengan tipe jembatan rangka baja A60. Konstruksi jembatan dikerjakan oleh kontraktor PT Semangat Hasrat Jaya–PT Tata Inti Sepakat (KSO) dan PT Dhanesmantara Consultant-PT Epadascon Permata-PT Raissa Gemilang.

"KSO selaku Konsultan Supervisi, sedangkan konstruksi jembatan Nilo berada di samping jembatan lama, yang didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan anggaran sebesar Rp98,6 miliar.

Baca juga: BPJN usulkan pembangunan Jembatan Meninting Lombok Barat Rp30 miliar
Baca juga: Polda NTB mengecek proyek revitalisasi kawasan Senggigi yang longsor

Duplikasi Jembatan Nilo tersebut merupakan bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibangun persis di samping jembatan utama dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar distribusi barang dan jasa di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Provinsi Riau yang terhubung ke Provinsi Jambi.

Konektivitas antar kawasan perlu terus ditingkatkan agar aliran barang, jasa, dan manusia bisa lebih lancar dan efisien. Dengan konektivitas yang baik, diharapkan pertumbuhan ekonomi kawasan meningkat.
 

Pewarta : Frislidia
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024