Kupang (ANTARA) - Sejumlah pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur khawatir wacana kenaikan harga tiket masuk wisatawan ke Taman Nasional (TN) Komodo bisa mengakibatkan banyak wisatawan membatalkan kunjungannya ke Labuan Bajo.
"Agustus nanti ada sekitar 80 tamu yang akan datang ke sini (Labuan Bajo, red) kalau mereka dapat isi seperti ini sebagai pelaku pariwisata saya khawatir," kata pengelola Nusa Flores Wisata, Robert Waka dari Labuan Bajo, Kamis.
Robert menilai munculnya wacana atau isu itu tidak hanya membuat dirinya sebagai pelaku wisata cemas dan khawatir, tetapi hampir semua rekan-rekannya yang seprofesi juga mengkhawatirkan hal yang sama.
Menurut dia, pemerintah perlu mempertimbangkan lagi wacana tersebut, karena TN Komodo tidak hanya berfungsi sebagai kawasan konservasi saja, tapi juga sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di NTT dan Indonesia.
Baca juga: Pelabuhan Labuan Bajo menjadi pelabuhan khusus wisata
Baca juga: Wisata Pulau Komodo dan Pulau Padar bersifat eksklusif
Artinya segala konsep, wacana dan kebijakan di area kawasan ini berimplikasi dengan berbagai sektor lainnya terutama pariwisata, ekonomi, bisnis, dan sebagainya. "Pariwisata di Labuan Bajo ini baru saja bergejolak kembali setelah pandemi selama dua tahun. Muncul isu seperti ini cukup membuat kami resah," tambah dia.
Robert mengaku menolak wacana tersebut karena kebijakan kenaikan harga tiket masuk TNK yang ditetapkan tidak melalui kajian bersama diantara stakeholder yang ada, baik Kementerian KLHK, TNK, Pemda, Asosiasi dan Pelaku Usaha Pariwisata dan lainnya.
"Agustus nanti ada sekitar 80 tamu yang akan datang ke sini (Labuan Bajo, red) kalau mereka dapat isi seperti ini sebagai pelaku pariwisata saya khawatir," kata pengelola Nusa Flores Wisata, Robert Waka dari Labuan Bajo, Kamis.
Robert menilai munculnya wacana atau isu itu tidak hanya membuat dirinya sebagai pelaku wisata cemas dan khawatir, tetapi hampir semua rekan-rekannya yang seprofesi juga mengkhawatirkan hal yang sama.
Menurut dia, pemerintah perlu mempertimbangkan lagi wacana tersebut, karena TN Komodo tidak hanya berfungsi sebagai kawasan konservasi saja, tapi juga sebagai salah satu destinasi wisata yang ada di NTT dan Indonesia.
Baca juga: Pelabuhan Labuan Bajo menjadi pelabuhan khusus wisata
Baca juga: Wisata Pulau Komodo dan Pulau Padar bersifat eksklusif
Artinya segala konsep, wacana dan kebijakan di area kawasan ini berimplikasi dengan berbagai sektor lainnya terutama pariwisata, ekonomi, bisnis, dan sebagainya. "Pariwisata di Labuan Bajo ini baru saja bergejolak kembali setelah pandemi selama dua tahun. Muncul isu seperti ini cukup membuat kami resah," tambah dia.
Robert mengaku menolak wacana tersebut karena kebijakan kenaikan harga tiket masuk TNK yang ditetapkan tidak melalui kajian bersama diantara stakeholder yang ada, baik Kementerian KLHK, TNK, Pemda, Asosiasi dan Pelaku Usaha Pariwisata dan lainnya.