Jakarta (ANTARA) - Pebasket bintang James Harden dilaporkan rela mendapatkan gaji yang lebih rendah dalam negosiasi kontrak barunya bersama Philadelphia 76ers. Seturut laporan The Athletics, Sabtu WIB, Harden mendapati gajinya terpotong 15 juta dolar AS (sekira Rp224,6 miliar) untuk musim 2022-23 demi memberi kesempatan Sixers meramu roster selevel pesaing gelar juara NBA. Harden rencananya akan menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun dengan opsi tahun kedua di tangan pemain.
Mulusnya negosiasi dan kerelaan Harden memotong gajinya tersebut tidak lepas dari hubungan dekat pebasket berusia 32 tahun itu dengan Presiden Operasional Bola Basket Sixers Daryl Morey dan pemilik saham minoritas tim, Michael Rubin.
Harden juga kabarnya berkonsentrasi penuh selama jeda antarmusim ini untuk meningkatkan performanya demi membantu Sixers terlibat dalam persaingan gelar juara NBA 2022-23.
Sebelumnya, Harden diketahui tak mengambil opsi tahun terakhir dalam kontrak lamanya di Sixers yang bernilai 47,4 juta dolar AS saat menjelang tenggat dibukanya jendela transaksi NBA pada pekan lalu. Hal itu ditempuh Harden demi membantu Sixers mendapatkan keleluasaan untuk mengatur ruang anggaran gaji mereka menyongsong musim 2022-23.
Baca juga: Festival dribel tutup tur trofi FIBA Asia Cup 2022
Baca juga: Pelatih Rajko Toroman masih bertumpu dengan Marques Bolden
Mei lalu, ketika musim Sixers berakhir setelah pertarungan enam gim kontra Miami Heat di semifinal Wilayah Timur NBA, Harden sempat menegaskan komitmennya untuk bertahan di Philadelphia.
"Saya akan tetap di sini," kata Harden kala itu saat ditanya soal masa depannya. Ya, saya akan berada di sini. Apapun yang bisa membuat tim ini, memungkinkan tim ini untuk terus tumbuh menjadi lebih baik dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menang dan bersaing di level tertinggi," ujarnya.
Harden merupakan pemain yang 10 kali menembus tim All-Star NBA dan tiga kali menjadi top skor liga. Musim lalu ia membukukan rata-rata 22,0 poin dan 10,3 assist bersama Brooklyn Nets dan Sixers.
Mulusnya negosiasi dan kerelaan Harden memotong gajinya tersebut tidak lepas dari hubungan dekat pebasket berusia 32 tahun itu dengan Presiden Operasional Bola Basket Sixers Daryl Morey dan pemilik saham minoritas tim, Michael Rubin.
Harden juga kabarnya berkonsentrasi penuh selama jeda antarmusim ini untuk meningkatkan performanya demi membantu Sixers terlibat dalam persaingan gelar juara NBA 2022-23.
Sebelumnya, Harden diketahui tak mengambil opsi tahun terakhir dalam kontrak lamanya di Sixers yang bernilai 47,4 juta dolar AS saat menjelang tenggat dibukanya jendela transaksi NBA pada pekan lalu. Hal itu ditempuh Harden demi membantu Sixers mendapatkan keleluasaan untuk mengatur ruang anggaran gaji mereka menyongsong musim 2022-23.
Baca juga: Festival dribel tutup tur trofi FIBA Asia Cup 2022
Baca juga: Pelatih Rajko Toroman masih bertumpu dengan Marques Bolden
Mei lalu, ketika musim Sixers berakhir setelah pertarungan enam gim kontra Miami Heat di semifinal Wilayah Timur NBA, Harden sempat menegaskan komitmennya untuk bertahan di Philadelphia.
"Saya akan tetap di sini," kata Harden kala itu saat ditanya soal masa depannya. Ya, saya akan berada di sini. Apapun yang bisa membuat tim ini, memungkinkan tim ini untuk terus tumbuh menjadi lebih baik dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menang dan bersaing di level tertinggi," ujarnya.
Harden merupakan pemain yang 10 kali menembus tim All-Star NBA dan tiga kali menjadi top skor liga. Musim lalu ia membukukan rata-rata 22,0 poin dan 10,3 assist bersama Brooklyn Nets dan Sixers.