Jakarta (ANTARA) - Pebasket bintang Damian Lillard dilaporkan telah menyepakati penambahan durasi kontrak dua tahun lagi bersama Portland Trail Blazers, meski ia sebetulnya masih punya sisa kontrak tiga tahun.
Mengutip laporan The Athletics dan ESPN, Sabtu WIB, Lillard mendapatkan tambahan kontrak dua tahun senilai 120 juta dolar AS (sekira Rp1,79 triliun) dalam kesepakatan barunya. Dengan kesepakatan itu, Lillard kini punya kontrak lima tahun di Blazers hingga musim 2026-27 dengan nilai total 270 juta dolar (sekira Rp4,04 triliun).
Menurut The Athletics kesepakatan tersebut juga membuat Lillard mengantungi sedikitnya 451 juta dolar AS (sekira Rp6,75 triliun) dari gaji saja, yang merupakan salah satu jumlah terbesar dalam sejarah NBA. Januari lalu Lillard menjalani operasi cedera abdominal yang belakangan memaksa Blazers memutuskan tak memainkannya lagi di sisa musim 2021-22, di mana pebasket berusia 31 tahun itu tercatat hanya melantai dalam 29 gim musim reguler.
Absennya Lillard memaksa Blazers melepas tandem utamanya CJ McCollum ke New Orleans Pelicans lewat skema barter dalam upaya membangun roster tim yang baru. Kendati kehilangan tandem utamanya, Lillard sempat menegaskan loyalitasnya kepada Blazers dan masih memelihara mimpinya mengantarkan tim itu bersaing memperebutkan gelar juara NBA.
Lillard yang hadir dalam hari pembuka NBA Summer League Las Vegas 2022 di Nevada, Kamis (7/7) setempat, menegaskan bahwa kondisinya sudah membaik. "Badan saya lebih kuat dibanding sebelumnya di beberapa area penting," kata Lillard dikutip dari situs resmi NBA.
Baca juga: Indonesia Arena simbol semangat sambut Piala Dunia FIBA 2023
Baca juga: Festival dribel tutup tur trofi FIBA Asia Cup 2022
Lillard merupakan Pemain Debutan Terbaik (Rookie of the Year/ROTY) NBA 2012-13 yang sudah enam kali menembus tim All-Star dan masuk dalam Tim Terbaik Utama NBA (All-NBA First Team) 2018 serta tergabung dalam Tim Terbaik NBA Edisi 75 Tahun.
Sejak direkrut Blazers sebagai pilihan keenam NBA Draft 2012, Lillard membukukan catatan rata-rata 24,6 poin, 6,6 rebound, dan 4,2 assist disertai tingkat akurasi tembakan terbuka 43,7 persen sepanjang kariernya. Sayangnya langkah terjauh yang bisa dicapai Lillard bersama Blazers adalah final Wilayah Barat pada 2019, di mana mereka kemudian kalah empat gim langsung dari Golden State Warriors. Musim lalu, untuk pertama kalinya sejak 2013, Blazers gagal ambil bagian dalam playoff setelah hanya finis di urutan ke-13 Wilayah Barat dengan catatan menang kalah 27-55, terendah sejak 2007.
Mengutip laporan The Athletics dan ESPN, Sabtu WIB, Lillard mendapatkan tambahan kontrak dua tahun senilai 120 juta dolar AS (sekira Rp1,79 triliun) dalam kesepakatan barunya. Dengan kesepakatan itu, Lillard kini punya kontrak lima tahun di Blazers hingga musim 2026-27 dengan nilai total 270 juta dolar (sekira Rp4,04 triliun).
Menurut The Athletics kesepakatan tersebut juga membuat Lillard mengantungi sedikitnya 451 juta dolar AS (sekira Rp6,75 triliun) dari gaji saja, yang merupakan salah satu jumlah terbesar dalam sejarah NBA. Januari lalu Lillard menjalani operasi cedera abdominal yang belakangan memaksa Blazers memutuskan tak memainkannya lagi di sisa musim 2021-22, di mana pebasket berusia 31 tahun itu tercatat hanya melantai dalam 29 gim musim reguler.
Absennya Lillard memaksa Blazers melepas tandem utamanya CJ McCollum ke New Orleans Pelicans lewat skema barter dalam upaya membangun roster tim yang baru. Kendati kehilangan tandem utamanya, Lillard sempat menegaskan loyalitasnya kepada Blazers dan masih memelihara mimpinya mengantarkan tim itu bersaing memperebutkan gelar juara NBA.
Lillard yang hadir dalam hari pembuka NBA Summer League Las Vegas 2022 di Nevada, Kamis (7/7) setempat, menegaskan bahwa kondisinya sudah membaik. "Badan saya lebih kuat dibanding sebelumnya di beberapa area penting," kata Lillard dikutip dari situs resmi NBA.
Baca juga: Indonesia Arena simbol semangat sambut Piala Dunia FIBA 2023
Baca juga: Festival dribel tutup tur trofi FIBA Asia Cup 2022
Lillard merupakan Pemain Debutan Terbaik (Rookie of the Year/ROTY) NBA 2012-13 yang sudah enam kali menembus tim All-Star dan masuk dalam Tim Terbaik Utama NBA (All-NBA First Team) 2018 serta tergabung dalam Tim Terbaik NBA Edisi 75 Tahun.
Sejak direkrut Blazers sebagai pilihan keenam NBA Draft 2012, Lillard membukukan catatan rata-rata 24,6 poin, 6,6 rebound, dan 4,2 assist disertai tingkat akurasi tembakan terbuka 43,7 persen sepanjang kariernya. Sayangnya langkah terjauh yang bisa dicapai Lillard bersama Blazers adalah final Wilayah Barat pada 2019, di mana mereka kemudian kalah empat gim langsung dari Golden State Warriors. Musim lalu, untuk pertama kalinya sejak 2013, Blazers gagal ambil bagian dalam playoff setelah hanya finis di urutan ke-13 Wilayah Barat dengan catatan menang kalah 27-55, terendah sejak 2007.