Selong, Lombok Timur (ANTARA) - HD (55), warga Desa Lenek Pesiraman, Kecamatan Lenek, Lombok Timur, babak belur dihajar massa, lantaran diduga hendak mencuri tomat di wilayah Desa Wanasaba, Kecamatan Wanasaba, Jumat (8/7) sekitar pukul 12.30 Wita.
Akibat amukan massa ini, pelaku alami luka cukup serius dan sebelum menjalani proses penyidikan di polsek, pelaku sempat mendapat perawatan Puskesmas Wanasaba.
Informasi yang dihimpun, sebelum pelaku ditangkap, warga setempat kerap kehilangan cabe, tomat dan terong. Hingga para pemuda setempat guna mengungkap pelakunya, menyusun strategi dengan cara berbunyi di tengah sawah.
Baca juga: Rumah pedagang di Lotim dibobol maling saat Shalat Ied, uang ratusan juta rupiah raib
Tak lama kemudian, saat warga menjalankan ibadah Shalat Jumat, tiba-tiba melintas salah seorang terduga pelaku menggunakan sepeda motor. Karena dilihat bukan warga setempat, langsung dihentikan beberapa pemuda, dan sempat menanyakan akan pergi kemana.
Terduga pelakupun mengaku akan pergi mengambil rumput, karena alasan masuk akal, terduga pelaku pun dibiarkan lewat. Namun beberapa orang warga pun mengikuti terduga pelaku menggunakan sepeda motor.
Dalam perjalanan, tiba-tiba pelaku menghentikan laju kendaraannya dan bertanya arah menuju wilayah Suela. Adanya pertanyaan tersebut, para pemuda menjadi curiga dan sempat mengamankannya dan membawanya ke rumah Kawil setempat.
Saat Kepala Wilayah akan menanyakan sesuatu pada terduga pelaku, belum mendapat jawaban, tiba-tiba massa datang dan langsung main hakim dan menghajar terduga pelaku hingga babak belur.
Aksi amuk massa tersebut, sempat di laporkan ke Polmas setempat, anggota polmas yang mendapat laporan langsung menuju TKP. Termasuk mengevakuasi pelaku dari amukan massa, serta membawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan.
Kapolsek Wanasaba melalui Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan, adanya laporan salah seorang terduga pelaku, yang diamuk massa hingga babak belur tersebut.
"Adanya kejadian itu, Polmas langsung mentangi TKP, termasuk mengevakuasi pelaku dari amuk massa," katanya, seraya mengatakan, terduga pelakupun hingga saat ini masih jalani perawatan intensif di puskesmas.
Akibat amukan massa ini, pelaku alami luka cukup serius dan sebelum menjalani proses penyidikan di polsek, pelaku sempat mendapat perawatan Puskesmas Wanasaba.
Informasi yang dihimpun, sebelum pelaku ditangkap, warga setempat kerap kehilangan cabe, tomat dan terong. Hingga para pemuda setempat guna mengungkap pelakunya, menyusun strategi dengan cara berbunyi di tengah sawah.
Baca juga: Rumah pedagang di Lotim dibobol maling saat Shalat Ied, uang ratusan juta rupiah raib
Tak lama kemudian, saat warga menjalankan ibadah Shalat Jumat, tiba-tiba melintas salah seorang terduga pelaku menggunakan sepeda motor. Karena dilihat bukan warga setempat, langsung dihentikan beberapa pemuda, dan sempat menanyakan akan pergi kemana.
Terduga pelakupun mengaku akan pergi mengambil rumput, karena alasan masuk akal, terduga pelaku pun dibiarkan lewat. Namun beberapa orang warga pun mengikuti terduga pelaku menggunakan sepeda motor.
Dalam perjalanan, tiba-tiba pelaku menghentikan laju kendaraannya dan bertanya arah menuju wilayah Suela. Adanya pertanyaan tersebut, para pemuda menjadi curiga dan sempat mengamankannya dan membawanya ke rumah Kawil setempat.
Saat Kepala Wilayah akan menanyakan sesuatu pada terduga pelaku, belum mendapat jawaban, tiba-tiba massa datang dan langsung main hakim dan menghajar terduga pelaku hingga babak belur.
Aksi amuk massa tersebut, sempat di laporkan ke Polmas setempat, anggota polmas yang mendapat laporan langsung menuju TKP. Termasuk mengevakuasi pelaku dari amukan massa, serta membawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan.
Kapolsek Wanasaba melalui Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan, adanya laporan salah seorang terduga pelaku, yang diamuk massa hingga babak belur tersebut.
"Adanya kejadian itu, Polmas langsung mentangi TKP, termasuk mengevakuasi pelaku dari amuk massa," katanya, seraya mengatakan, terduga pelakupun hingga saat ini masih jalani perawatan intensif di puskesmas.