Jakarta (ANTARA) - Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menegaskan bahwa mereka mengikuti pemerintah soal penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.

"Kami akan mengikuti apa yang menjadi arahan pemerintah," ujar Direktur Operasional LIB Sudjarno di Kantor LIB, Jakarta, Rabu.

Salah satu yang dipertimbangkan, Sudjarno melanjutkan, adalah soal kewajiban vaksin penguat (booster).

Baca juga: LIB isyaratkan tak ada perubahan sponsor utama Liga 1
Baca juga: LIB harap kontribusi komersial klub Liga 1 2022-2023


Untuk sementara, LIB belum bergeser dari kewajiban menerima vaksin dosis lengkap untuk penonton di Liga 1 Indonesia terkini. Akan tetapi, ketentuan itu bisa berubah jika nantinya ada regulasi dari pemerintah.

"Kalau memang harus 'booster', akan kami ikuti," tutur Sudjarno.

Namun, khusus untuk tim peserta Liga 1 dan Liga 2, LIB meminta agar semua personel mereka, mulai dari jajaran manajemen, pemain hingga ofisial, diberikan vaksin penguat sebelum berkompetisi.

Hal itu demi mengurangi dampak penyebaran COVID-19 di liga dan memudahkan tim melakukan perjalanan antarkota.

"Kami menyurati klub Liga 1 dan Liga 2 dan memohon semuanya agar divaksin 'booster agar jangan sampai ada kendala," kata Sudjarno.

Liga 1 Indonesia akan diikuti oleh 18 tim, di mana tiga di antaranya yakni Persis, RANS Nusantara FC dan Dewa United berstatus sebagai tim promosi.

Tidak seperti musim 2021-2022 yang berformat seri dan berlangsung dalam wilayah klaster, Liga 1 Indonesia 2022-2023 akan kembali ke sistem sebelum pandemi COVID-19, dengan kandang-tandang, termasuk dapat dihadiri penonton di stadion dengan jumlah sesuai level PPKM di wilayah masing-masing.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak soal protokol kesehatan. Nantinya juga ada rapat koordinasi PSSI, LIB dengan Kemenpora, Kemenkes, Satgas COVID-19 dan Mabes Polri," tutur Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita.
 


 


Pewarta : Michael Siahaan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024