Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dan Smesco Indonesia mengumumkan sebanyak 20 UKM yang akan menjadi penyedia suvenir resmi bagi para anggota delegasi G20. "Ada 20 UKM yang terpilih dari 1.204 produk yang mendaftar, ini yang kami kurasi," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jakarta, Selasa.
Teten menjelaskan pemilihan UKM untuk menjadi penyedia suvenir resmi adalah salah satu upaya pemerintah dalam mempromosikan aneka ragam produk dengan kearifan lokal Indonesia kepada negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Lebih lanjut, Teten mengatakan dua jenis produk UMKM Indonesia yang punya pangsa pasar kuat di mancanegara adalah produk kriya atau kerajinan tangan dan produk pangan.
"Produk-produk superfood seperti moringga atau daun kelor, yang dulu kita pakai mengusir setan itu ternyata menjadi makanan yang sehat atau superfood dan kita bisa memproduksi besar-besaran. Ini salah satu keunggulan produk domestik," ujarnya.
Baca juga: PLN pastikan keandalan sistem suplai listrik saat KTT G20
Baca juga: PLN pamerkan program konversi kompor listrik pada KTT G20 di Bali
Sebanyak 20 UKM yang terpilih sebagai penyedia suvenir resmi G20 itu terbagi dalam lima katagori yakni katagori fesyen dan aksesoris sebanyak delapan UKM dan dua UKM tas dan alat tulis kantor.
Kemudian lima UKM di bidang kosmetik herbal dan suplemen (wellness), empat UKM di di bidang kerajinan tangan dan satu UKM di bidang pengemasan kustom. Teten juga mengungkapkan pemilihan produk wellness menjadi salah satu suvenir resmi G20 bukan tanpa sebab.
Dia mengatakan saat ini produk wellness sedang mengalami pertumbuhan pesat di pasar negara-negara maju, dengan laju pertumbuhan 16-20 persen dan Indonesia punya keunggulan dalam keberagaman bahan baku.
Produk tersebut juga rencananya akan dihadirkan di hotel tempat para tamu delegasi menginap untuk memperkenalkan produk wellness unggulan dari UKM Indonesia.
"Para tamu delegasi G20 harus merasakan harus punya experience, bagaimana tidur nyenyak dengan terapi aromatik misalnya, atau bisa mereka menikmati spa di hotel-hotel yang sudah kita kurasi dengan wellness produk insya Allah mereka akan terkenang dengan Indonesia," tuturnya.
Teten menjelaskan pemilihan UKM untuk menjadi penyedia suvenir resmi adalah salah satu upaya pemerintah dalam mempromosikan aneka ragam produk dengan kearifan lokal Indonesia kepada negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Lebih lanjut, Teten mengatakan dua jenis produk UMKM Indonesia yang punya pangsa pasar kuat di mancanegara adalah produk kriya atau kerajinan tangan dan produk pangan.
"Produk-produk superfood seperti moringga atau daun kelor, yang dulu kita pakai mengusir setan itu ternyata menjadi makanan yang sehat atau superfood dan kita bisa memproduksi besar-besaran. Ini salah satu keunggulan produk domestik," ujarnya.
Baca juga: PLN pastikan keandalan sistem suplai listrik saat KTT G20
Baca juga: PLN pamerkan program konversi kompor listrik pada KTT G20 di Bali
Sebanyak 20 UKM yang terpilih sebagai penyedia suvenir resmi G20 itu terbagi dalam lima katagori yakni katagori fesyen dan aksesoris sebanyak delapan UKM dan dua UKM tas dan alat tulis kantor.
Kemudian lima UKM di bidang kosmetik herbal dan suplemen (wellness), empat UKM di di bidang kerajinan tangan dan satu UKM di bidang pengemasan kustom. Teten juga mengungkapkan pemilihan produk wellness menjadi salah satu suvenir resmi G20 bukan tanpa sebab.
Dia mengatakan saat ini produk wellness sedang mengalami pertumbuhan pesat di pasar negara-negara maju, dengan laju pertumbuhan 16-20 persen dan Indonesia punya keunggulan dalam keberagaman bahan baku.
Produk tersebut juga rencananya akan dihadirkan di hotel tempat para tamu delegasi menginap untuk memperkenalkan produk wellness unggulan dari UKM Indonesia.
"Para tamu delegasi G20 harus merasakan harus punya experience, bagaimana tidur nyenyak dengan terapi aromatik misalnya, atau bisa mereka menikmati spa di hotel-hotel yang sudah kita kurasi dengan wellness produk insya Allah mereka akan terkenang dengan Indonesia," tuturnya.